Network
HaiBandung - Dalam dunia spiritual ada fenomena yang benar-benar paling menyesatkan, yaitu dikenal bernama pesugihan.
Alasan pesugihan dikatakan paling menyesatkan karena merupakan bentuk pengingkaran nyata kepada Tuhan dengan menjadi pengikut iblis.
Melakukan pesugihan itu menyesatkan karena akan memperoleh kekayaan berlimpah, tidak perlu kerja keras seperti mereka yang bekerja.
Baca Juga: Shopee Live Erigo Bareng Raffi Ahmad Cetak Rekor, Catatkan Penjualan Rp5 Miliar Kurang dari 10 Menit
Pelaku pesugihan cukup bersepakat dengan makhluk gaib membuat perjanjian.
Menurut praktisi spiritual, Adhe, dalam melakukan pesugihan itu menyesatkan karena memerlukan tumbal atau korban kepada makhluk gaib sebagai pengganti untuk kekayaan.
"Bila kesepakatan itu telah menjadi perjanjian, tentu harus saling dipenuhi. Kalau tidak, ya ada risikonya," katanya.
Baca Juga: Sidang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Kemungkinan Digelar di Luar Jakarta
Dalam pesugihan, menurut dia, ritualnya tidak dilakukan seperti yang lainnya di rumah.
Biasanya pesugihan dilakukan di tempat dengan suasana magis angker. Tempat beritual ada yang di muara tempat bertemu aliran sungai dan laut.
Ada juga yang di gunung memiliki gua-gua berongga sempit. Bahkan, katanya, hutan yang memiliki pohon-pohon besar, sering dijadikan tempat beritual.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 19 Agustus 2023
"Biasanya dalam ritual selalu didampingi seorang kuncen untuk mediasi menjadi perantara pemohon pesugihan dengan makhluk gaib," tuturnya.
Bertentangan
Dalam mediasi, kuncen akan menyampaikan syarat yang diminta makhluk gaib.
Umumnya, permintaan itu bertentangan dengan ridho Allah SWT. Misalnya, minta tumbal nyawa si pemohon pasugihan beberapa tahun setelah kaya raya.
Baca Juga: 7 Manfaat Tomat bagi Kesehatan
Bila bukan pelaku pesugihan yang menjadi tumbalnya, katanya, biasanya makhluk gaibnya minta tumbal anak, istri, ibu bapak atau nyawa yang ada ikatan sedarah.
"Anehnya, kematian orang yang dijadikan tumbal pesugihan itu seperti mati wajar. Ada yang mati karena kecelakaan yaitu jatuh dari ketinggian, tabrakan, serangan jantung. Pokoknya kematian-kematian yang cepat," katanya.
Pada umumnya, bila dalam perjanjian pemohon pesugihan mengingkarinya (tobat), tanpa ampun pemohon pesugihan akan dibinasakan.***
Baca Juga: Pelanggan PDAM Tirta Raharja di Kabupaten Bandung: Untung Ada yang Punya Sumur Bor
