Network
Katanya, setiap diatur atasannya, dirinya memberontak. Bahkan, jika kurang mampu mengendalikan hawa nafsu, ia ingin meledakkan amarah kepada atasan yang mengaturnya di tempat kerja.
Pernah ia memarahi atasannya di suatu perusahaan. Masalahnya, ia tidak bisa terima sikap atasannya ketika menunjuk suatu barang dengan menggunakan kaki.
Baca Juga: Pengemudi Sedan Mewah Audi A6 Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswi Cianjur
Saat itu pula, setelah memarahi atasannya, Suhendar angkat kaki dan tak pernah kembali ke perusahaan itu.
Namun, kata Suhendar, setelah marah dan keluar dari perusahaan itu, ada perasaan menyesal. Betapa tidak, saat itu ia membutuhkan biaya untuk anak-anaknya yang masih kecil.
Katena tidak pernah kerasan bekerja di perusahaan orang lain, akhirnya ia memutuskan berwiraswasta.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Cimahi, Senin 30 Januari 2023
Namun, katanya, tak mudah pula berwiraswasta. Ada keterbatasan yang tak jelas hingga akhirnya Suhendar benar-benar bekerja secara serabutan.
"Kadang jual barang, kadang jual jasa. Ah, nggak tentu pokoknya. Ada order cucian motor sampai cuci pakaian pun saya terima, " tutur Suhendar.
Saking seretnya rezeki, dahulu Suhendar pernah konsultasi dengan teman dekatnya. Namun, dengan tegas, teman dekatnya bilang agar Suhendar melepaskan semua ilmu gaibnya.
