HaiBandung - Nama Gunung Salak tentu saja tidak asing di telinga masyarakat. Gunung ini begitu terkenal karena angker melebihi gunung-gunung lainnya di Indonesia.
Apalagi, setelah pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Maret 2012 jatuh yang menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawatnya, Gunung Salak yang angker makin dikeramatkan.
Hal ini beralasan karena pesawat buatan Rusia tersebut kondisinya sangat baru, sehingga kecelakaannya dinilai karena angker bukan akibat faktor pesawat.
Baca Juga: Medan Magis di Sekitar Batu Bleneng di Tol Cipali Bisa Diredupkan, Kecelakaan karena Human Error
Dari kejadian itu beredar cerita di masyarakat bahwa keangkeran Gunung Salak diyakini sebagai tempat keramatnya Prabu Siliwangi.
Kemudian, Gunung Salak diyakini memiliki medan magnit dapat menarik benda-benda yang melintas di atasnya.
Menurut praktisi spiritual, Adhe, sesungguhnya ini keyakinan dan kepercayaan yang amat primitif sekali.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Sudoku Puzzle Harian Tanggal 1 Juli 2023, Tingkat Mudah dari GamoVation
Keyakinan Gunung Salak sangat angker jauh dari fakta yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut.
Adhe menilai, jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 merupakan kesalahan dari pilot.
1Kesimpulan itu diperoleh dari informasi pada kotak hitam pesawat yang ditemukan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 1 Juli 2023
"Berdasarkan kotak hitam, diketahui penyebab kecelakaan karena pilot mengabaikan peringatan untuk menaikkan ketinggian pesawat," katanya.
Akibat pilot tidak mengikuti peringatan yang diterimanya, kata Adhe, musibah tidak bisa dielakkan.
Pesawat Sukhoi Superjet itu kemudian menabrak tebing yang berada di Gunung Salak.
Ia mengharapkan, masyarakat Indonesia bila terjadi kecelakaan apa pun tidak mengkait-kaitkan dengan keangkeran tempat kejadian.
Manusia sebagai makhluk yang berakal tidak boleh mengkait-kaitkan satu kecelakaan akibat adanya pengaruh alam gaib, karena tidak masuk akal.
Baca Juga: Ada Kota Hantu di Hutan Paloh Kalimantan Barat Hanya Khayal dan Fantasi, Ini Penjelasannya
Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, katanya, sudah jelas penyebabnya yaitu human error/kelalaian pilot dari pesawatnya.
"Jadi, bukan hal yang lain-lain sebagai sumber penyebabnya," katanya.
Prabu Siliwangi sangat dihormati di Gunung Salak, menurut pendapat Adhe, tidak memiliki pengaruh kuat secara magis.
Baca Juga: Kesenian Beladiri Debus Dimanfaatkan untuk Mempertontonkan Kekuatan dan Kekebalan
Gunung Salak juga tidak memiliki mistik atau keganjilan-keganjilan yang sangat kuat untuk ditakuti.
"Jangan pula dimirip-miripkan dengan segitiga bermuda. Tidak boleh juga dikait-kaitkan dengan Prabu Siliwangi yang dikenal sejarah sebagai tokoh masyarakat sangat dihormati," ujaranya.
Tidak hanya Gunung Salak tempat-tempat kecelakaan lain yang dikategorikan angker senantiasa dikait-kaitkan dengan petilasan sosok Prabu Siliwangi.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, 4 Bahan Berbahaya untuk Miss V Ini Ganggu Hubungan Intim
Seperti halnya tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan keberadaan Batu Bleneng.
"Ini sungguh satu keyakinan dan kepercayaan yang jauh dari kebenaran," tuturnya.***