Network
HaiBandung - Pelatih angkat berat Jawa Barat, Usdi Permana mengaku masih memberikan program latihan kepada para atletnya walaupun harus menurunkan intensitasnya guna menjaga performa menjelang babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) yang rencananya dilaksanakan Juli 2023 mendatang.
"Khusus untuk atlet angkat berat, sebetulnya setelah PON Papua, kemudian Porprov Jabar, sekarang masa transisi menuju BK PON mereka tidak diam. Tapi istilahnya istirahat aktif," katanya di Gedung KONI Jabar, Jum'at (20/01/2023).
Artinya kata Usdi, para atlet ini intensitas latihannya hanya 70% sampai 80% tidak lebih dari itu. "Biasanya latihan seminggu itu 5 kali, sekarang saya kasih program hanya 3 kali seminggu. Itu dilakukan di daerahnya masing-masing. Begitu juga atlet yang masih diam di mess Pajajaran," lanjutnya.
Baca Juga: Empat Atlet surfing Batukaras Tampil di Liga Surfing Dunia
Apalagi menurutnya, untuk olahraga angkat berat akan sangat berpengaruh jika atlet istirahat tanpa latihan lebih lama. Pasalnya untuk menaikkan angkatan dinilai tidaklah mudah.
"Tahun ini ada babak kualifikasi PON, jadi tidak bisa atlet ini berleha-leha. Untuk mempertahankan angkatan saja itu butuh usaha lebih apalagi meningkatkan angkatan. Atlet harus benar-benar fokus dan tetap prima,"ungkapnya.
Saat ini, Jabar masih bertumpu pada atlet-atlet lama langganan penyumbang medali emas PON. Namun Usdi tak khawatir dengan perkembangan regenerasi atletnya di Jabar.
Baca Juga: Luis Milla Mewanti-wanti Maung Bandung Untuk Fokus di Rumah Madura United
"Untuk angkat berat PON nanti di Aceh alhamdulilah tidak ada batasan usia. Jadi atlet-atlet andalan kita masih bisa turun merebut emas. Ada satu dua atlet yang kondisinya harus diganti, kita sudah menyiapkan penggantinya,"jelas Usdi. ***
