Revitalisasi bahasa daerah (RBD)
Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kemdikbudristek untuk melakukan revitalisasi bahasa daerah (RBD).
Salah satunya, Badan Bahasa Kemendikbudristek menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN). Di 2024 ini FTBIN diselenggarakan mulai 1--5 Mei 2024, dengan mengusung tema “Melestarikan Bahasa Daerah, Menjaga Kebinekaan Indonesia”.
FTBIN diikuti 520 peserta dan 38 pendamping yang berasal dari 25 provinsi, dengan kegiatan rakor yang diikuti 353 peserta meliputi gubernur, bupati, dan wali kota pada 2--3 Mei 2024.
Baca Juga: Kemenag Kembali Gelar PPG PAI pada Juni 2024
Kebijakan RBD di Indonesia juga telah mengalami beberapa fase, dengan pendekatan yang berbeda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setiap bahasa.
Pada 2021, Kemendikbudristek melalui Badan Bahasa menerapkan arah baru dalam implementasi RBD di Indonesia. Arah baru program RBD tersebut mencakup sinergi dan kemitraan, pengembangan kurikulum, bimtek guru master, pelibatan berbagai pihak dan ranah penggunaan, serta prestise bahasa daerah dalam media dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Pada 2022, tercatat ada 39 bahasa daerah yang direvitalisasi dan itu tersebar di 13 provinsi yang menjadi sasaran pelaksanaan program RBD. Dan pada 2023, pemerintah menambah jumlah provinsi sasaran RBD menjadi 19 provinsi.
Pada 2024 ini, pemerintah menargetkan revitalisasi atas 96 bahasa daerah. Di antaranya, Bahasa Kayuagung di Sumatra Selatan, Bahasa Ribun di Kalimantan Barat, Bahasa Jawa dialek Using di Banyuwangi, Jawa Timur, Bahasan Kenyah di Kalimantan Timur, Bahasa Mbojo di Nusa Tengara Barat, Bahasa Tolaki di Sulawesi Tenggara, Bahasa Yamdena di Maluku, Bahasa Kabola di NTT, Bahasa Biyekwok di Papua, dan Bahasa Komoro di Papua Tengah.