Kemenag Buka Pendaftaran Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

- 18 April 2024, 15:15 WIB
Kemenag buka pendaftaran Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan
Kemenag buka pendaftaran Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan /Dok. Kemenag/

HaiBandung- Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan. Pendaftaran peserta dibuka mulai 17 - 21 April 2024, secara online dengan klik: Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan.

Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan ini bertujuan untuk membekali peserta dalam mendeteksi, menganalisa, dan memitigasi konflik bernuansa agama.

Diharapkan, para peserta pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagmaan ini akan terlibat secara aktif di masyarakat untuk memitigasi potensi-potensi konflik.

“Peserta akan dibekali kemampuan memitigasi potensi-potensi konflik, menganalisa penyebab, para aktor yang terlibat, dan para pihak yang memiliki potensi menyelesaikan konflik,” jelas Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Suyitno dikutip dari kemenag.go.id, Kamis, 18 April 2024.

“Kita berharap para peserta pelatihan nantinya bisa terlibat secara aktif di masyarakat untuk memitigasi potensi-potensi konflik, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara tetap bisa berjalan dengan rukun dan damai,” tembahnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap 8 Cabor dan 17 Atlet Wakil Indonesia pada Olimpiade Paris 2024

Menurut Suyitno, ada tiga materi utama yang akan dipelajari selama Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagmaan. Pertama, Analisa Faktor Konflik. Kedua, Metodologi Deteksi Dini Konflik. Ketiga, Tahapan dan Sistem Deteksi Dini Konflik.

Lantas siapa saja yang boleh mendaftar untuk mengikuti pelatihan?

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki menambahkan, Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan dibuka untuk umum, bagi peserta yang memenuhi persyaratan.

Baca Juga: Inilah 4 Tim yang Maju ke Semifinal UEFA Champions League 2023/2024 Lengkap dengan Jadwal Pertandingannya

Harapannya, akan didapat peserta yang benar-benar berminat serta fokus dan serius dalam mengikuti pelatihan.

“Pendaftaran pelatihan ini kita lakukan secara open, terbuka, terutama bagi para penyuluh agama, penghulu, pegawai Bimas agama-agama. Siapa saja yang berminat sila mendaftarkan diri. Kita ingin mendapatkan peserta yang sedari awal memiliki keinginan mengikuti pelatihan, bukan peserta pelatihan yang mengikuti karena ditugaskan,” ungkapnya.

Baca Juga: Viral, Rekaman Video 2 Karyawan Hotel di Cianjur Mesum, Diduga di Mushola

Menurut Mastuki, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan telah mengalokasikan 270 kuota peserta. Nantinya, pelatihan akan diselenggarakan dalam sembilan angkatan, setiap angkatan 30 orang.

“Selama proses pembelajaran, peserta akan didampingi fasilitator dan nara sumber ahli dalam deteksi dini konflik dan resolusi konflik,” ujarnya.***

Editor: Lana Filana

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah