RepDem Curiga Panji Gumilang Pontren Al Zaytun Indramayu Ingin Jatuhkan PDIP

- 30 April 2023, 15:12 WIB
Ketua DPD Repdem Lampung Napoleon Bonaparte curiga pimpinan Pontren Al Zaytun ingin menjatuhkan PDIP
Ketua DPD Repdem Lampung Napoleon Bonaparte curiga pimpinan Pontren Al Zaytun ingin menjatuhkan PDIP /Istimewa/

HaiBandung - Organisasi sayap PDIP, Repdem, mengutuk keras pernyataan pimpinan Pontren AL Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang, bahwa sholat Ied perempuan boleh di depan merupakan faham Soekarno.

Kutukan terhadap Panji Gumilang Al Zaytun tersebut disampaikan Ketua DPD Repdem Provinsi Lampung, Napoleon Oktober Bonaparte, dalam keterangan tertulisnya yang diterima HaiBandung, Minggu, 30 April 2023.

Ketua DPD Repdem Lampung Napoleon menjelaskan, pernyataan perempuan bisa di depan dalam sholat Ied merupakan ajaran Soekarno disampaikan pimpinan Pontren Al Zaytun Panji Gumilang di hadapan perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada 28 April 2023 lalu.

"Dirinya (Panji Gumilang) secara rinci menjelaskan kenapa boleh jamaah perempuan ada di depan saat sholat Ied berjamaah karena menyerap mazhab dari Bung Karno," ungkap Napoleon.

Ditegaskannya, pernyataan Panji Gumliang jelas penyesatan dan sangat merugikan anak ideologis Putra Sang Fajar atau Bung Karno.

Baca Juga: Semburan Api di KM 86B Tol Cipali Subang Masih Berkobar, Asalnya dari Gas Biogenik, Apa Itu?

Apalagi, lanjutnya, sekarang ini tahun pemilu sehingga masyarakat awam akan berkesimpulan Bung Karno sesat.

"Faktanya yang sesat adalah Panji Gumilang dengan mengedepankan pemahaman yang sangat keliru," tegas Napoleon.

Lebih dari itu, katanya, Repdem Lampung menduga ada skenario untuk menjatuhkan PDIP dari drama sholat Ied berjemaah yang menyimpang tersebut.

"Sebagai anak ideologis Bung Karno kami wajib menduga ada skenario untuk menjatuhkan PDI Perjuangan dari drama sholat Ied berjemaah yang menyimpang ini, yang secara sadar dan sengaja dilakukan secara bersama oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren tersebut," ujarnya.

Baca Juga: WNA Asal Australia yang Meludahi Muka Imam Masjid di Bandung Mengaku Seorang Muslim, Ini Pekerjaannya

Oleh karena itu, RepDem Lampung menuntut pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang meralat ucapannya juga mengakui kesalahannya.

"Jika tidak, dengan tidak mengurangi rasa hormat dan demi persatuan, Panji Gumilang harus mempertangungjawabkan pernyataan tersebut di mata hukum," katanya.

Napoleon pun mengomentari pernyataan Panji Gumilang soal buku "Di Bawah Naungan Bendera Revolusi" yang disusun Bung Karno.

Dalam buku itu Bung Karno memang benar sangat menghormati kaum hawa, tapi bukan dengan cara yang salah dan melanggar akidah agama.

Baca Juga: Hari Terakhir Masa Jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar Jatuh pada Hari Selasa

"Buku itu sendiri banyak berisi tentang mirisnya Bung Karno melihat Asia yang dirampok hartanya oleh Eropa, justru buah pikir Bung Karno itu selalu melibatkan agama dan ke-Tuhanan dalam bertatanegara," katanya.

Jadi, menurut Napoleon, sangat jelas dan sengaja Panji Gumilang sedang menyesatkan masyarakat luas sehingga akhirnya tidak berempati kepada Bung Karno.

Dalam rilisnya tersebut, Napoleon juga menegaskan, tindakan pimpinan Al Zaytun tidak mewakili buah pikiran Bung Karno..

"Bung Karno sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang ada di republik ini dan itu dibuktikan dalam kehidupan Bung Karno, oleh karena itu jangan terpengaruh oleh pernyataan dari Panji Gumilang, imbaunya. ***

Editor: Lana Filana

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x