HaiBandung - Pelaksanaan iktikaf di Masjid Istiqlal berlangsung pada 10 malam terakhir Ramadhan, terhitung sejak 21 Ramadhan.
Dalam pelaksanaan iktikaf selama Ramadhan di Masjid Istiqlal ada tiga cara diberlakukan yakni kegiatan yang dikelola BPMI, mandiri, dan VIP.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd. Salam mengharapkan dengan melakukan iktikaf selama Ramadhan diharapkan dosa-dosa pada masa lalu bisa dihapuskan.
Baca Juga: PT Jasa Raharja Siapkan Uang Santunan untuk Korban Kecelakaan Tol Cikampek, Ini Besarannya
Abu mengatakan ada dua pokok ibadah yang dilakukan para Muslim selama Ramadhan yakni berpuasa pada siang hari dan bangun di malam hari untuk shalat tarawih dan tahajud.
Abu menuturkan para Muslim mengikuti iktikaf selama Ramadhan di Masjid Istiqlal difasilitasi BPMI mencapai 500 orang dan perlu mendaftar melalui link yang dibagikan pengelola.
Jemaah mandiri
Sementara untuk jamaah mandiri yang bisa datang tanpa mendaftar jumlahnya dapat mencapai dua hingga tiga kali lipat dari yang difasilitasi BPMI.
Baca Juga: Sopir Primajasa Ungkap Kronologi Kecelakaan Tiga Kendaraan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek
"Kemudian ada lagi iktikaf yang VIP. Itu baru diluncurkan oleh Menteri Sandiaga Uno. Bekerja sama dengan hotel-hotel di sekitar Istiqlal. (Peserta) siang di hotel dengan rutinitasnya. Malam, ibadah di sini," tuturnya.
Abu mengingatkan iktikaf selama Ramadhan di Masjid Istiqlal bukan samasekali tidak keluar dari masjid semalaman.
Akan tetapi, iktikaf lebih kepada Muslim yang berdiam diri di masjid untuk beribadah.
Baca Juga: Ludahi Pengendara, Karyawan Pertamina Arogan Arie Febriant Dibebastugaskan, Ini Jabatan Terakhirnya
"Pokoknya berdiam diri, lebih banyak menghabiskan waktu di masjid, berzikir, baca Al-Quran, mengkaji ajaran Islam. Tidak ada dibatasi harus begini atau begitu," katanya.***