HaiBandung - Pernyataan Ustadz Adi Hidayat ini sangat mendalam dan penuh hikmah. Ia mengingatkan kita untuk selalu memiliki niat yang benar dalam setiap tindakan kita.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, masa depan adalah rahasia yang hanya Allah yang tahu. Oleh karena itu, kita seharusnya tidak terpaku pada perkiraan jauh ke depan.
"Niatkan dengan benar, jangan pernah simpulkan sesuatu untuk ke depan, karena kita belum tahu masa depan," kata Ustadz Adi Hidayat dikutip Hai Bandung dari TikTok, Rabu 11 Oktober 2023.
Kita Diciptakan untuk Beribadah
Dalam hadis qudsi, Allah menegaskan, kita diciptakan untuk beribadah, dan kita seharusnya tidak terlalu banyak melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak bermanfaat.
"Kalau dalam bahasa hadist qudsi itu begini, hamba-Ku, Aku ciptakan kau itu untuk ibadah. Jangan banyak mainnya," tuturnya.
Baca Juga: Calon Kepala Desa yang Menang Jangan Sombong, Kata Kapolresta Bandung
Allah telah menentukan rezeki kita, dan jika kita yakin pada-Nya, Allah akan memudahkan urusan rezeki kita, sehingga kita dapat fokus pada ibadah dan merasa cukup dengan apa yang diberikan.
Tak Perlu sampai Capek Mencari Rezeki
"Dan Aku telah bagi rezekimu. Itu pasti Aku akan berikan. Nggak usah terlalu capek mencari rezeki. Tinggal engkau beraktivitas, bergerak, bekerja, Aku akan berikan," ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan tentang pentingnya memiliki niat untuk menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai ibadah kepada Allah akan membuat hidup kita lebih bermakna.
"Kata Allah, sepanjang kita yakin, perhatian kalimat ini yang dahsyat. Kalau engkau niatkan kepentingan aktivitasmu untuk ibadah kepada-Ku, Aku akan mudahkan urusan rezekimu sehingga engkau merasa lapang dalam beribadah, dan cukup untuk mendapatkan rezeki itu," tuturnya.
Baca Juga: 3 Sorotan Dadang Supriatna tentang Pilkades Serentak 2023 di Kabupaten Bandung
Kita tidak perlu terlalu banyak keinginan dan ambisi yang berlebihan, karena itulah yang bisa membuat hidup terasa berat. Sebagai gantinya, kita bisa merasakan nikmat roh kita dalam ketenangan dan kesederhanaan.
"Jadi bukan ingin, tapi cukup. Cukup itu sesuai kebutuhan. Jadi nikmat roh kita. Orang yang, mohon maaf, terlalu banyak keinginan itu yang menjadikan hidupnya berat," ucap Ustadz Adi Hidayat. ***