Network
HaiBandung - Pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel menjadi saksi serangan yang dilakukan Hamas. Ruth Wasserman Lande, mantan anggota Knesset dan penasihat mantan Presiden Shimon Peres, menuturkan kepemimpinan Hamas harus menanggung konsekuensi serangan tersebut.
Dalam wawancara eksklusif dengan IANS, Lande menjelaskan serangan tersebut merupakan salah satu pukulan terburuk yang pernah dialami Israel.
Ribuan anggota Hamas mendobrak pagar antara Jalur Gaza dan Israel, membawa senjata berat, termasuk senapan otomatis dan RPG. Mereka menyerang festival Supernova, menewaskan ratusan orang dan membantai ratusan lainnya di tempat lain, termasuk memotong tubuh warga sipil yang hadir.
Dikutip Hai Bandung dari Prokerala, Minggu 26 November 2023, Israel mengumumkan niatnya untuk memusnahkan pimpinan tertinggi Hamas sebagai tanggapan atas pembantaian tersebut.
Ruth Lande menyatakan Hamas memiliki ideologi untuk memusnahkan seluruh negara Israel dan membunuh setiap orang Yahudi di seluruh dunia. Dia menyoroti serangan terhadap warga Muslim di Rahat dan sekitar Gaza, yang menunjukkan bahwa sasaran mereka tidak hanya terbatas pada warga Israel.
Baca Juga: UAS: Palestina Melawan Israel Sendirian
Gerakan Anti-Israel
Lande menekankan perlunya mengatasi retorika anti-Semitisme dan anti-Israel di beberapa kampus di Amerika Serikat.
Dia mencatat retorika semacam itu telah diizinkan berkembang selama bertahun-tahun sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung gerakan anti-Israel.
Menanggapi pertanyaan tentang posisi dunia dalam konflik ini, Lande menyatakan bangsa Israel adalah bangsa yang tangguh, memiliki sejarah kelangsungan hidup yang luar biasa meskipun mengalami penganiayaan berat seperti pogrom dan Holocaust.
Meski perjuangan ini dianggap sebagai perjuangan eksistensial, Lande menyatakan keyakinannya bahwa Israel akan mengatasinya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, Minggu 26 November 2023: Orang Mendekati bukan Cari Perhatian
Sebagai saran untuk pemerintah Israel saat ini, Ruth Lande menekankan pentingnya bersatu untuk membawa pulang semua sandera dan menyelesaikan kepemimpinan Hamas.
Tanggung jawab Hamas atas serangan pada tanggal 7 Oktober 2023 harus dihadapi, dan tindakan tegas perlu diambil untuk melindungi warga Israel dari ancaman serupa di masa depan. ***
