HaiBandung - Militer Israel telah melakukan serangan dengan sasaran yang telah berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon Selatan pada Kamis 8 Februari 2024.
Dalam menyerang sasaran yang berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon selatan, militer Israel juga menghantan truk yang membawa senjata dan infrastruktur militer.
Dalam pernyataannya, Israel mengatakan pasukannya "menanggapi serangan yang dilakukan yang berafiliasi dengan Hizbullah dari Lebanon Selatan.
Baca Juga: Hindari Makanan Ultraproses Saat Hamil, Perhatikan Ancaman Senyawa Ftalat
Serangan dari afiliasi Hizbullah di Lebanon Selatan ke arah wilayah Israel dan menyasar sumber-sumber tembakan yang menggunakan senjata artileri."
"Pesawat tempur pertahanan udara Israel mencegat sasaran udara mencurigakan yang melintasi wilayah Lebanon," tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu muncul setelah beberapa laporan beredar bahwa Israel melakukan serangan drone terhadap seorang komandan Hizbullah di Lebanon Selatan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Selepas Gubernur Jawa Barat Hanya Mengejar Tiga Target dalam Pemilu 2024
Sebelumnya pada hari itu, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa drone Israel menargetkan sebuah mobil di Kota Nabatieh, tanpa mengatakan apakah insiden itu menyebabkan korban jiwa.
Kantor berita itu mengkonfirmasi bahwa "drone Israel menembakkan peluru kendali ke arah Hyundai Range warna hitam, yang menyebabkannya terbakar".
Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah mengatakan “penargetan barak dan lokasi militer Israel di dekat perbatasan Lebanon sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka di Gaza.”
Baca Juga: Petinju Inggris Tyson Fury Umumkan Lima Kali Naik Ring Lawan Tiga Petinju psda 2024
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah baku tembak berkala antara pasukan Israel dengan Hizbullah sejak awal Oktober 2023.
Serangan itu paling mematikan sejak kedua pihak bertikai dalam perang skala penuh pada 2006.
Ketegangan di perbatasan tersebut muncul di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan setidaknya 27.840 jiwa dan melukai 67.317 lainnya.***