Klarifikasi Sesama WNI di Jepang Soal Viralnya Informasi 8 WNI Dideportasi: Bukan karena Nembak Shinkansen!

26 Mei 2023, 16:30 WIB
Dian Kusuma, WNI di Jepang memberi klrafikasi soal viraknya informasi 8 WNI dideportasi. /Tangkapan layar YouTube Japan Neo/

HaiBandung - Pihak KBRI Tokyo menyatakan belum menerima informasi tentang delapan WNI yang dideportasi pemerintah Jepang gara-gara nembak kereta cepat Shinkansen.

Namun pihak KBRI Tokyo berjanji segera memberitahukan jika informasi delapan WNI yang dideportasi oleh Pemerintah Jepang tersebut sudah diperoleh.

Terkait viralnya informasi delapan WNI yang dideportasi tersebut, KBRI Tokyo hanya mengimbau agar WNI yang sedang berada di Jepang, mengikuti tata tertib dan peraturan di Jepang.

"Aparat setempat memiliki hak sepenuhnya untuk menahan WN Asing yang melanggar ketertiban maupun hukum Jepang. Mari kita jaga nama baik Indonesia," unggah KBRI Tokyo dalam akun Instagramnya, Kamis 25 Mei 2023.

Klarifikasi WNI di Jepang

Belakangan sesama  WNI di Jepang buka suara memberikan klarifikasi atas informasi delapan WNI yang dideportasi tersebut.

Dia adalah Dian Kusuma, WNI yang bekerja di Jepang dan beristrikan orang Jepang juga.

Menurut Dian dalam akun YouTube pribadinya, Neo Japan, tak ada perisiwa delapan WNI dideportasi gara-gara nembak Shinkansen.

Kereta cepat Shinkansen, lanjutnya, sistem keamanannya sangat canggih, ditambah lagi dengan penjagaan polisinya yang rapat. Jadi Shinkansen tak mugkin bisa ditembus oleh mereka yang berniat nembak.

Baca Juga: Biaya Kuliah di UPI Jalur SNMPTN dan SBMPTN Tahun Ajaran 2023/2024, Mulai Rp500 Ribu per Semester

"Sebab sistem keamanannya canggih dan penjagaannya sangat ketat," kata Dian, di akun YouTubenya yang tayang Kamis, 25 Mei 2023.

Namun Dian membenarkan ada peristiwa delapan WNI yang dideportasi belakangan ini. Dirinya memperoleh informasi dari teman yang menjadi koban deportasi tersebut.

Namun, jelasnya, gara-garanya bukanlah menembak Shinkansen, melainkan nembak kereta biasa.

Dari 8 orang yang menerobos kereta biasa, salah satunya ketahuan sensor dan terekam CCTV.

Besoknya ketika lewat stasiun yang sama, ia langsung ditangkap sehingga tujuh temannya kena imbasnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tegas Katakan akan Menjadi Gubernur Kembali

"Gara-gara insiden itu, delapan WNI sempat diberi cuti dua hari oleh perusahaannya. Dan ketika masuk kerja lagi, semua diberi pastport dan tiket untuk pulang," kata Dian.

Klarifikasi juga disampaikan Dian mengenai gambar tayangan terkait delapan WNI yang dideportasi tersebut.

Menurut Dian, gambar itu sebenarnya merupakan rekaman 6 tahun lalu.

Diduga mungpung peristiwa deportasi gara-gara Shinkansen lagi viral, maka dimasukkanlah gambar itu.

"Palang pintu yang ada dalam gambar yang viral, bukan palang pintu kereta cepat Shinkansen, melainkan paling pintu kereta biasa," katanya.

Melihat kondisinya, lanjut Dia, itu merupakan situasi di stasiun yang letaknya di pedesaan di Jepang. Stasiun di pedesaan umumnya sepi dan tanpa penjagaan,.

"Orang Jepang umumnya memang jujur sehingga mereka tetap bayar meskipun tanpa ada petugas yang menjaga," kata Dian.

Baca Juga: Uang Studi Tour SMAN 21 Bandung Rp 400 Juta Ternyata Dibawa Kabur Seorang Wanita, Ini Tampangnya

Namun tegasnya, bagaimanapun nembak tiket kendaraan adalah perbuatan yang melanggar hukum, baik kereta biasa maupun Shinkansen.

Jika tertangkap, selain merugikan diri sendiri, juga merugikan para pekerja WNI lainnya di Jepang yang bekerja serius mencari uang.

Dian mengaku merasa malu dengan ulah oknum WNI yag suka bikin ulah.

Padahal, lanjutnya, baru saja ada peristiwa WNI yang dibunuh oleh WNI lainnya, sekarang muncul lagi peristiwa delapan WNI dideportasi hanya gara-gara nembak tiket kereta.

"Bekerja di Jepang itu susah, kalau sudah dideportasi kan yang rugi diri sendiri, selain itu teman-teman WNI di Jepang pun ikut merasa malu," kata Dian.

Itulah klarifikasi Dian mengenai informasi delapan WNI yang dideportasi gara-gara nembak tiket kereta Shinkansen.***

Editor: Lana Filana

Tags

Terkini

Terpopuler