Menko PMK Muhadjir Effendy: Mustahil Penyerahan Bansos secara Simbolis Pengaruhi Pilihan secara Nasional

- 5 April 2024, 15:38 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy memberikan keterangan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi, 5 April 2024.
Menko PMK, Muhadjir Effendy memberikan keterangan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi, 5 April 2024. /YouTube/MK RI/

Baca Juga: Celana Tinju Muhammad Ali Dijual Rp63,6 Miliar hingga Rp95,4 Miliar

“Di situlah presiden turun tangan untuk melakukan pemantauan, memeriksa apa betul semuanya sudah ter-deliver, sekaligus untuk mendapatkan umpan balik dari yang dijadikan sasaran dari bansos itu,” ujarnya.

Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog sekaligus membagikan bansos ketika berkunjung ke daerah.

Ia menyebut pertemuan Jokowi tersebut hanyalah sebagian kecil dari masyarakat yang menerima manfaat bansos.

“Kalau ada 40 titik yang dikunjungi dan per titik ada terdapat 20 ribu penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Kan ada 800 ribu orang. Masa 800 ribu orang dalam kunjungan beliau bisa memengaruhi seluruh Indonesia?” ungkap Muhadjir.

Terlebih, kata dia, pada akhir masa kepemimpinannya, Jokowi ingin memastikan bahwa proyek-proyek strategis saat ini sudah tuntas, sehingga kedatangannya ke daerah sekaligus memastikan agar tidak ada proyek yang mangkrak.

Baca Juga: Dibuka, Pendaftaran Taruna Akademi Kepolisian Angakatan 2024, Simak Persyaratannya

“Menurut saya, apabila ada daerah yang sering dikunjungi oleh presiden, kemungkinan besar di situ banyak proyek strategis yang diberikan ke daerah itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyimpulkan terlalu mustahil apabila penyerahan bansos secara simbolis dalam 100 kunjungan bisa mempengaruhi pilihan masyarakat secara nasional.

“Saya kira, doesn't make sense (tidak masuk akal),” ujarnya.

Halaman:

Editor: Lana Filana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah