Polda Jawa Barat Bongkar Sindikat Penipuan Online Internasional, Berpusat di Kamboja

- 26 Juli 2023, 21:58 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Polisi Ibrahim Tompo (tengah), Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Pol Deni Oktavianto (kiri) beserta jajaran menunjukan barang bukti kejahatan penipuan online jaringan internasional di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (26/7/2023).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Polisi Ibrahim Tompo (tengah), Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Pol Deni Oktavianto (kiri) beserta jajaran menunjukan barang bukti kejahatan penipuan online jaringan internasional di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (26/7/2023). /

"Jadi, korban berkenalan dengan tersangka melalui Facebook dengan nama Olivia. Pelaku berpura-pura menjadi perempuan bernama Olivia di medsos. Setelah korban tertarik, komunikasi menjadi lebih intens berlanjut ke WhatsApp dan ditawarkan pekerjaan yang diklaim sangat menguntungkan," kata Deni.

Setelah korban tertarik, pelaku memerintahkan korban untuk memasuki sejumlah situs yang menjual barang dan diminta mengklik tanda menyukai pada produk-produk tersebut.

Pelaku pun menawari korban melakukan investasi secara daring dengan janji keuntungan berkali lipat.

Baca Juga: Waspadalah, Orang Punya Masalah Ginjal jika Matanya Begini, Kata dr. Zaidul Akbar

"Setelah dekat dan korban tertarik, pelaku menawarkan investasi secara bertahap dari mulai Rp1,5 juta sampai Rp 150 juta melalui aplikasi yang sekarang sudah off.

Terjadi transaksi secara bertahap dan meningkat terus jumlahnya sampai korban mengalami kerugian Rp 587 juta," ujar Deni.

Setelah korban melaporkan kasus tersebut, penyidik melakukan penyelidikan melalui rekening transaksi antara korban dengan pelaku hingga akhirnya salah satu tersangka berinisial FJ ditangkap di Kopo, Kota Bandung.

Baca Juga: 8 Hal yang Jangan Dilanggar Pengidap Sakit Ginjal

"FJ ini berperan sebagai translator bahasa Mandarin dan yang menyiapkan dokumen, rekening, dan ATM dan beberapa kali juga sempat berkomunikasi dengan korban. Sementara pelaku utama yang menjadi otak penipuan ini ada di Kamboja. Jadi, ini jaringan internasional," tuturnya.

Berdasarkan hasil pendalaman kasus, kata Deni, para tersangka memerintahkan sejumlah orang untuk membuat rekening bank yang telah ditentukan.

Halaman:

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah