Profil Asma Nadia, Konsultan Kreatif Sinetron Ikatan Cinta , Inilah Karya-karyanya

21 Januari 2023, 20:51 WIB
Inilah profil Asma Nadia, penulis wanita Tanah Air yang menjadi konsultan kreatif sinetron Ikatan Cinta /Instagram @asmanadia/


HaiBandung - Asma Nadia merupakan penulis Tanah Air yang tak asing lagi. Sederet karyanya telah meramaikan jagat literasi negeri ini, baik cerpen maupun novel.

Bahkan sederet karya Asma Nadia pun sukses diangkat ke layar kaca menjadi sinetron, di antaranya Catatan Hati Seorang Istri yang tayang di RCTI, kemudian Jangan Bercerai Bunda tayang juga di RCTI sejak November 2022 lalu.

Karena berpengalaman dalam proses pembuatan sinteron, maka pihak RCTI meminta Asma Nadia untuk menjadi konsultan kreatif di sinetron Ikatan Cinta sejak Agustus 2022 lalu.

Harapannya, keterlibatan Asma Nadia di Ikatan Cinta akan semakin menaikkan rating sinetron tersebut di tengah jagat hiburan pertelevisian tanah air.

Lantas apa peran Asma Nadia sebagai konsultan kreatif di sinetron Ikatan Cinta?

Wanita kelahiran Jakarta 26 Maret 1972 sempat mengungkapkannya kepada wartawan tentang perannya tersebut.

Menurutnya, sebagai konsultan kreatif, tanggung jawabnya adalah memberikan ide-ide kreatif agar sinetron Ikatan Cinta lebih mengena di hati pemirsa.

Baca Juga: Asma Nadia Jadi Bulan-bulanan Hujatan Fans Sinetron Ikatan Cinta Gara-gara Andin Meninggal Dunia

Kemudian memaksimalkan potensi yang ada, sekaligus menjadi teman diskusi bagi team creative, termasuk penulis skenario.

Konon, tampilnya kembali Arya Saloka di Ikatan Cinta setelah menyatakan keluar, tak lepas dari masukkan Asma Nadia sebagai konsultan kreatif.

Hasilnya, masukkan Asma Nadia itu membuat sinetron Ikatan Cinta tetap mendapat tempat di tengah persaingan dunia hiburan Tanah Air.

Profil Asma Nadia

Asma Nadia yang bernama asli Asmarani Rosalba ini merupakan adik kandung Helvy Tiana Rosa, seorang penulis Tanah Air yang terkenal itu.

Ia telah aktif menulis sejak sekolah dasar baik cerpen, puisi, dan resensi di media sekolah.
Lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, Asma Nadia kemudian melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sayang, Asma Nadia tak bisa merampungkan kuliahnya akibat penyakit yang dideritanya.

Namun meskipun kondisi kesehatannya menurun, semangat menulisnya tetap berkobar sehingga berbagai prestasi sempat diraih oleh ibunda dari Salsabila dan Adam Putra ini.

Baca Juga: Raffi Ahmad yang Sempat Tak Dianggap Pihak Hotel di Belanda, Endingnya Bikin Senyum

Di antaranya, cerpennya yang berjudul "Imut" dan "Koran Gondrong" menjadi juara I Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional 1994 dan 1995.

Asma Nadia sempat mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, Asma Nadia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi.

Asma Nadia juga aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dan sebagai anggota ICMI, ia sempat diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI orsat Kairo.

Kini, selain menulis, Asma Nadia juga memimpin Forum Lingkar Pena, forum bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di 25 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Mengejutkan, Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin, Posisinya Kini Terlempar ke Urutan 10

Kemudian ia juga sibuk dengan posisinya sebagai Direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima).

Berikut ini karya-karya Asma Nadia:

a. Cerpen

1. Lentera (An-Najah, 1999)
2. Serial Aisyah Putri 1-- 4 (Asy Syaamil)
3. Ola si Koala (Asy Syaamil)
4. Titian Pelangi (Mizan)
5. Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan)
6 Kepak Sayap Patah (FBA Press)
7. Dialog Dua Layar (Mizan)
8. Pelangi Menari (Asy Syaamil)
9. Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama)

b. Novel

1. Serenada Biru Dinda (Asy Syaamil)
2. Pesantren Impian ( Asy Syaamil)
3. Derai Sunyi (Mizan)
4. Putri di Antara Peri Cantik (Lingkar Pena Publising)

Penghargaan

1. Penghargaan Buku Remaja Terbaik 1 (2001) untuk bukunya Rembulan di Mata
2. Penghargaan sebagai pengarang fiksi remaja terbaik dari Mizan Award (2003) untuk kumpulan cerpen terbaik majalah Anninda: Merajut Cahaya (Pustaka Anninda)'''

Itulah Profil Asma Nadia, salah satu penulis wanita Indonesia yang karya-karyanya banyak diadaptasi ke sinetron.***

Editor: Lana Filana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler