Berkat dukungan Salarea Foundation yang bergerak dalam bidang lingkungan, pengelolaan sampah di RW 2 Wanakerta Garut kini "selesai". Artinya, pengelolaan sampah rumah tangga di RW 2 tidak menyisakan residu olahan yang nantinya dibuang ke TPS atau TPA.
Ketua RW 2 Rismanto menjelaskan, di lingkungannya ada petugas khusus pengelola sampah. Petugas inilah yang mengangkut sampah rumah tangga ke banguanan Rumah Sampah Salarea.
Kemudian di bangunan Rumah Sampah Salarea, sampah dipilah mana yang bernilai ekonomi mana yang tidak.
"Sampah yang bernilai ekonomi ditampung dan dibeli langsung oleh pihak RW sesuai harga pasar, sementara yang tidak ekonomis dan akan mencemari dibakar dengan kompor khusus pembakar sampah di bangunan khusus yang telah tersedia," ujarnya.
Ditambahkannya, abu hasil pembakaran sampah non ekonomis kemudian dibuat pot tanaman dan paving blok atau produk lainnya yang bernilai guna dan memiliki nilai ekonomi.
"Alhamdulillah, pot tanaman dan paving blok dari abu sampah buatan RW 2 Wanakerta mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk dari sebuah perbankan milik pemerintah. Mereka mendorong kami untuk membuat pot-pot kecil untuk dipamerkan," ujarnya.
Sementara itu, serah terima cator dari Jamkrindo kepada RW 2 Wanskerta dilakukan secara simbolis pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Hadir dalam kesempatan itu selain pihak Jamkrindo, juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut Jujun Juansyah, Ketua APDESI Kecamatan Cibatu Tatan Asmara SHI., Ketua Salarea Foundation Dadan M Ramdan, para pegiat lingkungan dari sejumlah desa di Kecamatan Cibatu dan Malangbong, juga pihak lainnya.
Baca Juga: Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater Subang: 11 Tewas, Termasuk 9 Siswa dan 1 Guru