Jangan Lupa Sejarah, Ini Sekolah Perempuan Pertama dari Kota Bandung

- 8 Juni 2023, 13:00 WIB
Sekolah Dewi Sartika, di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Sekolah Dewi Sartika, di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, Kota Bandung. /bandung.go.id/

HaiBandung - Ini soal sekolah di Kota Bandung yang bangunannya jadul banget. Walau begitu, Anda perlu tahu dan jangan sampai melupakannya. 

Pasalnya, sekolah di Kota Bandung yang satu ini adalah sekolah bersejarah.

Anda tahu kan Sekolah Dewi Sartika? Sekolah yang berada di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, ini merupakan sekolah bersejarah di Kota Bandung.

Ya, sekolah di pusat Kota Bandung itu merupakan sekolah pertama wanita di Indonesia.

Awalnya sekolah ini bernama Sakola Istri, didirikan Raden Dewi Sartika, pada 16 Januari 1904, di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Keren, dari Kota Bandung Tembus Pasar Jepang dan Malaysia: Sepatu dari Kulit Ceker Ayam

Setahun berikutnya, 1905, Dewi Sartika membangun gedung sekolah di tempat yang kini dikenal SD dan SMP Dewi Sartika.

Dikutip dari sejumlah sumber, pada waktu berdirinya sekolah itu hanya memiliki dua ruangan untuk belajar.

Muridnya berjumlah dua puluh orang, dengan tiga orang tenaga, yaitu Raden Dewi Sartika, Ibu Purma, dan Ibu Uwit.

Kurikulum yang diberikan di sekolah pimpinan Raden Dewi Sartika itu disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Kelas Dua (Tweede Klasse Inlandsche School) milik pemerintah.

Baca Juga: Sah! Lahan Kebun Binatang 13,9 Hektar Diambil Alih Pemkot Bandung

Tapi, ditambah dengan mata pelajaran keterampilan, seperti memasak, mencuci, menyetrika, membatik, menjahit, menisik, merenda dan menyulam, yang ada hubungannya dengan kepentingan rumah tangga.

Selain itu diajarkan pula pelajaran agama, kesehatan, bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pelajaran-pelajaran tersebut tidak hanya diberikan secara teori, tetapi diberikan juga dalam bentuk praktik.

Sampai sekarang SD dan SMP Dewi Sartika tetap melakukan proses belajar mengajarnya di gedung bersejarah itu.

Ketika Humas Kota Bandung berkunjung, tahun lalu, Senin 21 November 2022 ada puluhan pelajar SD dan SMP Dewi Sartika antusias mengikuti pelajaran di ruangan sejuk dengan langit-langit tinggi dan jendela ram kawat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, ‪Kamis 8 Juni 2023‬: Pasangan Anda Terus Menuntut Lebih

Ada satu kelas yang masih mempertahankan meja kursi yang sama seperti dulu. Kelas tersebut juga dihiasi berbagai foto yang menunjukan kejayaan sekolah tersebut pada tempo dulu.

"Ini ruangan legenda, mulai dari kursinya kita masih pertahankan yang lama. Kami hanya memugar sedikit saja, sisanya masih sama," kata Kepala Sekolah SMP Dewi Sartika, Sri Rostinah sembari menunjukkan kelas bersejarah tersebut.

SMP Dewi Sartika saat ini memiliki 142 siswa terdiri dari 81 siswi dan 63 siswa. Sedangkan SD sebanyak 52 siswa. 

Sekolah Dewi Sartika saat ini tetap mempertahankan pendidikan khusus bagi pelajar perempuan. Materi keputrian masih diajarkan, seperti menjahit, memasak, dan membuat produk kerajinan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini,‪ Kamis 8 Juni 2023: Anda Mencoba Sesuatu yang Berbeda‬

"Tadinya ekskul, sekarang dimasukkan menjadi mata pelajaran. Walaupun hanya satu jam ya, mereka diajarkan untuk menjahit, membuat kerajinan. Siswa juga ikut pelajaran tersebut," ujarnya.

Bangunan utama berupa kelas-kelas dengan jendela ram kawat ini tak boleh diubah. 

SD dan SMP Dewi Sartika adalah bangunan Cagar Budaya yang dilindungi undang-undang dan Perda Kota Bandung nomor 7 tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya.

Nama sekolah berkali-kali berganti. Awal berdiri bernama Sakola Istri, lalu pada tahun 1910 diganti jadi Sakola Kautamaan Istri. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Sudoku Teka-teki Harian Tingkat Mudah dari Sudoku.Com, Kamis 8 Juni 2023

Tahun 1929 diubah jadi Sakola Raden Dewi. Tahun 1951 nama sekolah berubah jadi Sekolah Guru Bawah, Sekolah Kepandaian Puteri (1961), Sekolah Kejuruan Kepandaian Puteri (1963), dan saat ini jadi SD dan SMP Dewi Sartika.

Sri berharap, Sekolah Dewi Sartika tetap eksis tak lekang ditelan zaman.

"Mudah-mudahan sekolah ini tetap maju, siswanya semakin banyak serta mendapat perhatian dari pemerintah maupun pihak lainnya. Sekolah ini bersejarah, jadi harus kita lestarikan," katanya. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x