Baca Juga: Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dilaporkan ke KPK
Selanjutnya Pemprov akan memberikan waktu dua tahun untuk konstruksinya. Diharapkan paling cepat 2025 sudah bisa beroperasi atau paling lambat 2026.
"Kita tidak ingin Legoknangka itu seperti di Sarimukti. Kita ingin menggunakan teknologi pengolahan sampah. Sebab jika hanya ditimbun, dalam waktu bertahan dua tahun sudah penuh dan harus cari lahan baru," ujarnya.
Teknologi tersebut harus bisa mengolah sampah 2.000 ton per hari. Selain itu harus mampu mengurangi sampah minimal 85 persen, maksimal 90 persen.
"Harus memenuhi standar lingkungan juga. Sebab biaya anggarannya cukup besar untuk TPA Legoknangka ini, jumlahnya Rp4 triliun," ucapnya. ***