Baca Juga: Rombongan Studi Tour SMPN 3 Garut Dilaporkan Mengalami Kecelakaan di Purworejo Jawa Tengah
Selain mengalami luka memar dan lecet, ada juga siswa yang mengalami patah tulang.
"Jadi semua yang kecelakaan kemarin yang tadi malam ada 17 orang yang luka ringan sampai sedang, ini sekarang diperiksa lagi ya, ternyata ada yang diduga patah ya, ini kan perlu ditindaklanjuti, ada yang diduga juga kalau kita keseleo lah gitu ya, ini kan perlu tindak lanjut, kemudian ada luka memar yang emang itu perlu diperiksa lebih lanjut, jadi sekarang tim medis bekerja sama dengan sekolah, merujuk untuk melakukan pengobatan selanjutnya," jelas Helmi.
Untuk memulihkan psikis para korban, lanjut Helmi, para siswa di bus yang mengalami kecelakaan akan diliburkan sementara.
"Iya diliburkan dulu, yang ini aja yang kecelakaan aja, kalau yang bis satu nggak, yang bus satu tetap belajar, kalau yang (bis) 2 kan mereka walaupun tidak luka secara fisik dia ada trauma, jadi kita liburkan terlebih dahulu," ujarnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Jamu Warga Garut Korban Amuk Massa di Muratara Sumatera Selatan
Helmi menegaskan, bercermin dari peristiwa yang menimpa SMPN 3 Garut, pemerinah akan memperketat izin pelaksanaan studi tour dan wajib melapor ke Dinas Pendidikan terlebih dahulu.
Dinas Pendidikan selanjutnya memberikan arahan terkait dengan prosedur yang harus ditempuh dalam melaksanakan studi tour.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin menuturkan, ke depan pihaknya akan menata ulang persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum menyelenggarakan acara studi tour.
Terkait musibah yang menimpa SMPN 3, lanjutnya, pihaknya akan mengkaji kembali beberapa sekolah yang sudah bersurat ke Disdik Garut untuk permintaan izin penyelenggaraan studi tour.