"Karena pagi-pagi banyak pengendara berlalu-lalang, kami bukan menjadi segar, malah runyam, " ucap Siti yang gemar berjalan kaki.
Akibatnya, Siti kerap menghindari jalan desa. Ia tidak mau menanggung risiko dari berjalan kaki.
Baca Juga: Persediaan Darah di PMI Kota Bandung Rabu 11 Januari 2023, Membutuhkan Hubungi 022-4207052
"Ya, sekarang mah jalan kaki saja berisiko, yaitu keserempet kendaraan," ujarya.
Sebagai pejalan kaki, mereka benar-benar merindukan trotoar. Mereka tidak tahu bagaimana cara menarik kepedulian Pemerintah Kabupaten Bandung.
"Sungguh, kami tidak tahu," ucap Siti mewakili rombongannya: para pejalan kaki. ***