HaiBandung - Pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23), terjadi pada Rabu 18 Agustus 2021 dinihari.
Pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang ini sangat keji.
Bahkan beberapa ahli menduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang merupakan seorang psikopat.
Bagaimana tidak? Inilah potret kekejian pelaku kasus pembunuhan Subang.
Usai Tuti dan Amel tewas, para pelaku tak langsung meninggalkan TKP.
Mereka malah dengan tenang memandikan jenazah kedua korbannya terlebih dahulu.
Setelah itu, jenazah Tuti dan Amalia mereka seret kemudian disimpan di bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi.
Baca Juga: Menakar Kekuatan Pasangan Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024, Wacananya Mulai Beredar
Hanya orang dengan kondisi kejiwaan tertentu yang sanggup melakukan hal seperti itu.
Kombes Pol dr. Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik Polri yang memimpin autopsi terhadap jenazah Tuti dan Amel (Amalia Mustika Ratu), memiliki rincian jam berapa kedua korban dibunuh.
Dari hasil autopsi yang dilakukannya terhadap jenazah kedua korban terungkap, Tuti Suhartini yang terlebih dahulu dieksekusi. Setelah Tuti tewas, para pelaku kemudian mengeksekusi Amel.
Kombes Hastry mengatakan, Tuti dieksekusi antara pukul 2 hingga 4 dinihari. Kemudian Amel dieksekusi jam 4 hingga jam 6 pagi.
"Itu merupakan jam kematian korban," katanya dikutip dari podcast Deddy Corbuzier yang dikutip HaiBandung, Senin 29 Mei 2023.
Hastry juga menyebutkan, ada dua DNA asing yang ditemukan di TKP pembunuhan.
Ia menduga kuat DNA tersebut milik pelaku, akan tetapi DNA itu tidak ada yang cocok dengan para saksi dalam kasus Subang.
Namun menurut dr. Hastry, untuk menyingkap tabir DNA asing tersebut, bisa dilakukan lewat pemeriksaan DNA dari garis keturunan ibu.
Artinya, sampel DNA saudara-saudara ibu para saksi bisa diperiksa untuk mencocokan dua DNA yang ditemukan di TKP tersebut.***