HaiBandung - Orang Sunda terutama yang berasal dari daerah Priangan sangat mengenal makanan yang namanya awug. Kendati sekarang ini untuk mendapatkan awug tidak semudah dulu.
Namun, sebagai makanan khas orang Sunda, awug penggemarnya masih banyak. Termasuk di Kota Bandung pada acara-acara tertentu awug hadir bersama makanan tradisional lainnya.
Para penggemar awug tentu saja sudah mengetahui di mana untuk mendapatkan makanan orang Sunda itu. Tentu saja penggemar awug selain datang ke Pasar Cihapit ada juga yang ke toko Awug Cibeunying.
Baca Juga: Sederet Dukungan untuk Richard Eliezer yang Kini Jalani Sidang Vonis
Toko awug yang berlokasi di Jalan A. Yani Kota Bandung semula hanya berdagang Awug menggunakan gerobak dan berlokasi di samping Apotek yang bernama Apotek Cibeunying.
Karena itu, tidak heran pembeli lebih akrab memanggilnya dengan Awug Cibeunying sampai berdirinya toko saat ini. Toko Awug Cibeunying buka setiap hari pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Pemilik Toko Awug Cibeunying, Rizky Ahmad Fauzi mengatakan, meski makanan internasional semakin marak di Kota Bandung, produksi awug tetap berjalan normal. Bahkan dari hari ke hari terus meningkat.
Baca Juga: Hari Ini Sidang Vonis Richard Eliezer, Dipimpin Ketua Majelis Hakim Iman Santoso
Hal itu karena Rizky memanfaatkan teknologi seperti ojeg online yang mempermudah konsumen dalam memesan makanan.
"Konsumen semakin bertambah. Ditambah lagi ada Gofood, Grabfood dan Shopee Food. Jadi bisa mempermudah konsumen," kata Rizky, Senin 13 Februari 2023.
"Kalau di hari libur bisa memproduksi hingga 1 kuintal. Kalau hari biasa, sekitar 50 kiligram," ujarnya.
Baca Juga: Kepribadian Orang yang Menyukai Warna Hijau, Layak Dijadikan Sahabat
Selain awug, Toko Awug Cibeunying juga menjual makanan tradisional khas Sunda lainnya seperti gemblong, gurandil, klepon, jiwel dan lain-lain.
"Kurang lebih ada 30 macam jajanan tradisional Sunda yang kami jual. Seperti klepon, aliagrem, jiwel, dan gurandil," ujar Rizky.
Di toko ini, awug memiliki cita rasanya yang kuat dan teksurnya lembut. Hal itu karena awug diproduksi melalui proses yang sangat diperhatikan.
Baca Juga: Rekor Tak Terkalahkan Persib Bandung Terhenti, Ricky Kambuaya Siap Bangkit
"Mulai dengan penggilingan beras, pencampuran bahan dan pengkukusan menggunakan alat-alat yang higienis," katanya.***