Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Siswa Siswi SMPN 3 Garut yang Kecelakaan di Purworejo

14 Februari 2023, 22:23 WIB
Isak tangis para orang tua langsung pecah ketika rombongan studi tour SMPN 3 yang kecelakaan di Purworejo tiba di Garut /Humas Pemkab Garut/

HaiBandung - Biaya pengobatan siswa siwi SMPN 3 Garut yang mengalami kecelakaan di Purworejo, Jawa Tengah, akan ditanggung pemerintah.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat menyambut kedatangan rombongan studi tour SMPN 3 Garut, Senin, 13 Februari 2023 sore.

Selain Helmi dan istri dr. Hani Firdiani, para orangtua siswa SMPN 3 Garut juga ikut menyambut kedatangan putra-putrinya.

Mereka sudah berada di kampus SMPN 3 Garut sejak sore, menanti dengan cemas anak-anak mereka.

Ketika bus pembawa rombongan studi tour tiba, para orang langsung mendekati bus untuk mencari anaknya. Ketika ditemukan, mereka langsung memeluknya sambil menangis. Untuk sejenak, kampus SMPN 3 menjadi hujan air mata.

Baca Juga: Alhamdulillah, Rombongan Studi Tour SMPN 3 Garut Semuanya Selamat, Ini Penjelasan Kapolsek Ngombol Purworejo

Seperti diberitakan, rombongan studi tour SMPN 3 Garut menalami kecelakaan di Jl. Daendles, Kabupaten Purworejo pada 12 Februari 2023 lalu. Namun alhmdulillah, semua peserta studi tour dalam keadaan selamat. Mereka hanya mengalami luka ringan dan sedang.

Menurut data yang diterima Helmi Budiman, ada 17 siswa SMPN 3 Garut yang mengalami luka ringan hingga sedang akibat musibah kecelakaan di Purworejo tersebut.

"Nah ini kan kita (biayanya) dari pemerintah, jadi ini dari pemerintah dari pemda, iya (menanggung semua biaya pengobatan)," kata Helmi Budiman kepada wartawan dikutip dari garutkab.go.id.

Baca Juga: Rombongan Studi Tour SMPN 3 Garut Dilaporkan Mengalami Kecelakaan di Purworejo Jawa Tengah

Selain mengalami luka memar dan lecet, ada juga siswa yang mengalami patah tulang.

"Jadi semua yang kecelakaan kemarin yang tadi malam ada 17 orang yang luka ringan sampai sedang, ini sekarang diperiksa lagi ya, ternyata ada yang diduga patah ya, ini kan perlu ditindaklanjuti, ada yang diduga juga kalau kita keseleo lah gitu ya, ini kan perlu tindak lanjut, kemudian ada luka memar yang emang itu perlu diperiksa lebih lanjut, jadi sekarang tim medis bekerja sama dengan sekolah, merujuk untuk melakukan pengobatan selanjutnya," jelas Helmi.

Untuk memulihkan psikis para korban, lanjut Helmi, para siswa di bus yang mengalami kecelakaan akan diliburkan sementara.

"Iya diliburkan dulu, yang ini aja yang kecelakaan aja, kalau yang bis satu nggak, yang bus satu tetap belajar, kalau yang (bis) 2 kan mereka walaupun tidak luka secara fisik dia ada trauma, jadi kita liburkan terlebih dahulu," ujarnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Jamu Warga Garut Korban Amuk Massa di Muratara Sumatera Selatan

Helmi menegaskan, bercermin dari peristiwa yang menimpa SMPN 3 Garut, pemerinah akan memperketat izin pelaksanaan studi tour dan wajib melapor ke Dinas Pendidikan terlebih dahulu.

Dinas Pendidikan selanjutnya memberikan arahan terkait dengan prosedur yang harus ditempuh dalam melaksanakan studi tour.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin menuturkan, ke depan pihaknya akan menata ulang persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum menyelenggarakan acara studi tour.

Terkait musibah yang menimpa SMPN 3, lanjutnya, pihaknya akan mengkaji kembali beberapa sekolah yang sudah bersurat ke Disdik Garut untuk permintaan izin penyelenggaraan studi tour.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Garut, Agus, mengungkapkan, ada 98 siswa dengan 9 pembimbing yang berangkat studi tour ke Yogyakarta pada 10-12 Februari 2023.

Menurut Agus, pihak sekolah tidak mewajibkan siswa untuk mengikuti studi tour, dan prosedur keberangkatan pun, menurutnya didahului dengan izin orang tua.***

Editor: Lana Filana

Sumber: garutkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler