Lokasi Warsija di Garut Utara Berubah Jadi Destinasi Wisata Kuliner

8 Februari 2023, 17:29 WIB
Penampakan warung wisata di Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Garut Utara. /Istimewa/

HaiBandung - Di wilayah Garut Utara, Jawa Barat, ada sebuah tempat bernama Weda. Lokasinya berada Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu.

Bagi masyarakat Garut Utara, mendengar nama Weda, yang pertama terpikirkan adalah deretan warung remang-remang (warem) yang bejajar di sepanjang Jalan Raya Bandung- Tasikmalaya yang biasa menjual minuman beralkohol atau miras. Lokasinya berbatasan dengan wilayah Kecamatan Balubur Limbangan.

Agar terdengar lebih halus, deretan warem di Weda Garut Utara ini kemudian berubah nama menjadi warsija, kependekan dari warung sisi jalan.

Namun perubahan nama dari warem ke warsija ini tak mengubah kebiasaan para pemilik warung untuk menjual miras. Baik saat masih bernama warem maupun setelah berganti menjadi warsija, miras tetap beredar di warung-warung tersebut.

Baca Juga: ​KBRI Ankara: 1 WNI Asal Bali Berikut Anak dan Suaminya Tewas Tertimbun Reruntuhan, Ini Identitasnya

Kepala Desa Mekarsari, Ahmad Sadli mengatakan, keberadaan warsija ini sudah ada sejak tahun 2000. Bahkan sempat terjadi aksi anarkis. Sekelompok warga yang tak mau di Garut Utara beredar miras, membakar puluhan warsija ini sehingga rata dengan tanah.

"Peristiwa ini terjadi pada tahun 2003 di awal bulan Ramadhan," jelas Ahmad Sadli, Rabu 8 Februari 2023.

Kini keberadaan warsija di Weda, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut yang berjajar di sepanjang Jalan Nasional Bandung-Tasikmalaya ini, sudah tiada.

Pihak Pemerintah Desa Mekarsari dengan didukung Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD, LPM, MUI dan Karang Taruna Desa melakukan penertiban.

Baca Juga: Mengungkap Kepribadian Wanita dari Tinggi Badannya, Ternyata...

Penertiban terhadap warsija di Weda, menurut Ahmad Sadli, dilakukan berdasarkan Perdes yang diterbitkan tahun 2022. Berdasarkan perdes tersebut, di wilayah Desa Mekarsari dilarang beredar apalagi menjual minuman beralkohol tanpa ijin.

Ahmad Sadli pun berencana membangun destinasi wisata kuliner di lokasi bekas warsija tersebut.

Saat ini sudah ada bangunan warung wisata utama dan toilet umum. Selain bangunan utama, ada juga lima warung wisata lainnya yang dibangun dengan anggaran dana desa.

Warung-warung wisata itu siap disewakan kepada siapa saja yang berminat dan ingin berjualan.

Baca Juga: KBRI Ankara Jelaskan Sebaran WNI di Turki dan Peta Daerah yang Terdampak Gempa

"Jadi lokasi bekas warsija akan kami ubah menjadi destinasi wisata kuliner. Makanan yang dijual di antaranya makanan-makanan khas Mekarsari dan Garut Utara," papar Ahmad Sadli.

Ke depan pihak desa akan membangun kompleks warung wisata lainnya. Pemilik warsija bisa mengisi warung-warung wisata tersebut dengan sistem sewa seperti sekarang.

"Pemilik warung yang mau silahkan menempati warung warung yang sudah dibangun dilahan tanah carik desa dengan sistem sewa," jelasnya.

Ahmad berharap keberadaan wisata kuliner bekas lokasi warsija bisa meningkatkan ekonomi warganya dan meningkatkan pendapatan asli desa.

"Dan image warsija yang dulu biasa menjual miras pun akan terkikis," katanya.

Ahmad Sadli mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat dalam mengubah loaksi bekas warsija menjadi destinasi wisata kuliner.

"Dan secara khusus, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pak Aten Arifin, tokoh Mekarsari yang banyak andilnya sehingga destinasi wisata ini terwujud," katanya***

Editor: Lana Filana

Tags

Terkini

Terpopuler