Piramida di Gunung Padang di Kabupaten Cianjur di Mata Ahli Spiritual

- 8 September 2023, 10:55 WIB
Seorang pengunjung berjalan menyusuri bebatuan yang berada di Situs Megalitikum Gunung Padang, Campaka, Cianjur, beberapa waktu lalu.
Seorang pengunjung berjalan menyusuri bebatuan yang berada di Situs Megalitikum Gunung Padang, Campaka, Cianjur, beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Shofira Hanan/

HaiBandung - Situs piramida di Gunung Padang di Desa Karya Mukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, diperkirakan lebih tua dari piramida di Mesir.

Namun, piramida di Gunung Padang yang dibangun sebelum piramida Mesir dengan luas 3 ha dan tinggi 3 kali dari Candi Borobudur ini penuh misteri.

Praktisi spiritual, Adhe mengatakan, keberadaan piramida Gunung Padang yang terbuat dari batu megalitium penuh misteri. Piramida itu dibuat sebagai tempat untuk ritual persembahan kepada dewa agung.

Baca Juga: Agar Tenang dan Bahagia, Hadiri Kajian Tauhid Aa Gym di Masjid Istiqlal, Ini Waktunya

Adapun persembahan yang biasa mereka berikan mengorbankan hewan buruan, bisa pula seorang manusia.

Cara yang lazim dilakukan, kata Adhe, baik hewan maupun manusia akan diikat dan ditidurkan di atas sebuah batu.

Kemudian, seseorang yang biasa melakukan tugasnya membunuh korban dengan memukul bagian kepala dengan batu sampai mati.

Baca Juga: Terungkap, Ini Pendukung Utama Ridwan Kamil Menjadi Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo

"Dalam ritual persembahan ini biasanya diiringi semacam tabuhan gamelan dari batu. Semua itu dilakukan sebagai bentuk ketaatan pada yang mereka sembah,” katanya seperti dilansir apihdudih.blogspot.com.

Untuk asal-muasal batu dan cara membangun piramida, menurut Adhe, batu-batu yang digunakan berasal dari wilayah sekitar tempat berdirinya piramida.

Mungkin hal ini sudah menjadi kesepakatan kelompok masyarakat dari berbagai daerah untuk membangun piramida sebagai tempat persembahan dan pengorbanan di lokasi itu.

Baca Juga: Simpatisan tidak Kaget Ridwan Kamil Masuk Radar Bakal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo

Perkakas batu

Adhe melihat, perkakas yang digunakan untuk memahat batu agar sesuai dengan ukuran ditentukan, terbuat dari batu juga.

Hanya kualitas batunya yang jauh lebih keras, seperti batu yang diikatkan ke kayu menyerupai kapak/batu.

"Pengerjaan pembangunan piramida melibatkan ratusan orang yang terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu pemahat, pembawa batu, dan penyusun batu membentuk piramida," katanya.

Baca Juga: Hipertensi? Jangan Salahkan Garam, Kata dr. Cahyono

Untuk bagian pembawa batu dari lokasi pemahatan sampai ke lokasi piramida, kata Adhe, dibuat bantalan-bantalan seperti bantalan rel kereta api. Batu-batu tersebut didorong oleh beberapa orang lewat bantalan.

"Sampai d lokasi, ada kelompok yang menarik batu membawa ke atas piramida menggunakan bambu atau kayu dalam posisi miring menyender ke dinding piramida".***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: apihdudih.blogspot.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x