Network
HaiBandung - Tol Cipularang KM 90-100 kerap menjadi lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang mrenggut korban jiwa, padahal di area tersebut tidak angker.
Ruas jalan Tol Cipularang KM 90-100 yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Purwakarta yang merupakan arah Bandung - Jakarta, meski tidak angker tetapi sering terjadi kecelakaan.
Jalan Tol Cipularang KM 90-100 meskipun tidak angker sejak beroperasi tahun 2005 hingga 2019 telah menelan 38 korban jiwa akibat kecelakaan.
Baca Juga: Dalam Hubungan Intim, Kenapa Suami Harus Sering Remas Payudara Istri?
Banyaknya berjatuhan korban jiwa ternyata bukan karena ruas Tol Cipularang KM 30-100 itu angker
Namun, dengan banyaknya memakan korban jiwa membuat Tol Cipularang KM 90-100 kemudian menjadi sorotan.
Malahan banyak dari warga setempat yang menghubung-hubungkan dengan mitos petilasan Prabu Siliwangi yaitu Gunung Hejo yang tepatnya berada di KM 96+2.
Baca Juga: Liburan? Ini 6 Destinasi Wisata Instagramable di Kota Bandung
Praktisi spiritual Adhe mengatakan, jalan Tol Cipularang KM 90-100 memang sejak awal dioperasikan banyak memakan korban jiwa.
Namun, kemudian muncul desas-desus tentang keangkeran yang dikait-kaitkan dengan adanya petilasan Gunung Hejo.
"Namun, dari pantauan saya, kecil kemungkinan seringnya kecelakaan di Tol Cipularang KM 90-100 karena ulah makhluk gaib,” katanya, seperti dilansir apihdudih.blogspot.com.
Baca Juga: Perannya Penting dalam Pembangunan, Kota Bandung Rayakan Hari Lansia
Adhe menegaskan, terjadinya kecelakaan lalu lintas di Tol Cipularang KM 90-100 yang banyak memakan banyak korban jiwa bukan karena gangguan makhluk gaib.
Menurut Adhe yang mampu melihat alam gaib dan makhluk gaib mengatakan, jalan tol merupakan tempat yang memanjang ratusan kilometer dan terbuka/lapang dengan lebar 50 meter.
Sementara tempat terdekat dari ruas jalan tol adalah bahu jalan yang sama sekali tidak terdapat pohon atau bangunan.
Baca Juga: Lirik Kendaraan Listrik, Kota Bandung Menuju Green Life Style
"Jadi, lokasi tersebut bukan tempat yang ideal untuk makhluk gaib. Bangunan dan pohon menjadi tempat yang ideal dihuni makhluk gaib," kata Adhe.***
