Network
HaiBandung - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama 67 cabang olahraga menyatakan sikap untuk teguh pendirian terhadap Olympic Charter atau Piagam Olimpiade yang menyebutkan tidak boleh ada diskriminasi dalam dunia olahraga.
Ia pun menyarukan #StandforIndonesiaSport seabagi bentuk dukungan terhadap olahraga harus terhindar dari diskriminasi apapun.
“Sikap NOC Indonesia jelas sebagai penjaga Olympic Charter. Tidak boleh ada diskriminasi karena DNA Olimpiade adalah nondiskriminasi. Semangat Olympism harus kita suarakan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Tentu para ketua umum federasi nasional dari cabang Olimpiade dan Non-Olimpic sepakat bahwa olahraga Indonesia harus berjalan tanpa diskriminasi. Kami memiliki tagar Stand for Indoneisan Sport,” ujar Raja Sapta dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebabnya Kekalahan Persib Bandung oleh Persija Jakarta
Hal itu menyusul keputusan FIFA yang resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola FIFA U-20 yang berimbas kepada mental para pemain yang sudah bersemangat mempersiapkan diri untuk bisa manggung pada ajang bergengsi tersebut.
Menurut Raja Sapta, dalam dunia olahhraga harus terhindar dari segala macam bentuk diskriminasi. “Melalui kegiatan olahraga kita harus menjunjung kedewasaan dalam menempatkan diri di kancah dunia. Apalagi kami membidik menjadi tuan rumah Olimpiade 2036,” katanya.
Ia berharap para pengambil kebijakan di Insonesia bisa mendukung bahwa olahraga itu sebagai alat pemersatu bangsa bukan sebagai alat pemecah bangsa. ***
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Undang Timnas Indonesia U 20 ke Istana Kepresidenan
