Network
HaiBandung - Dalam tausyiahnya, Aa Gym membahas tentang anak. Katanya, anak, sebagai karunia Allah, memiliki dimensi ganda, yaitu sebagai anugerah dan amanah.
Menurut Aa Gym, Allah menegaskan dalam Al Quran, anak-anak dan harta yang dimiliki hanyalah cobaan, suatu ujian hidup yang akan dihisab.
Dikutip haibandung.com dari situs resmi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Minggu 10 Desember 2023, sebagai orangtua, kata Aa Gym, melihat anak seharusnya seperti melihat soal ujian.
Aa Gym memberikan perbandingan bahwa stres menghadapi ujian terjadi saat seseorang tidak belajar, meskipun jawabannya sebenarnya mudah. Begitu pula, memahami peran dan tanggung jawab sebagai orangtua sangat penting.
Anak yang sukses menjadi ujian tersendiri. Aa Gym mengingatkan agar tidak terjebak dalam perasaan ujub, takabur, atau sombong karena kesuksesan anak.
Sebaliknya, suksesnya anak adalah karunia Allah. Memamerkan prestasi anak seharusnya tidak melibatkan merendahkan anak orang lain. Sebab, setiap anak memiliki jalannya sendiri dalam menjalani ujian kehidupan.
Reaksi Orang Tua
Terlepas dari prestasi anak, menjadi orangtua adalah ujian tersendiri. Aa Gym menyoroti reaksi orangtua terhadap ketidaksesuaian anak dengan harapan mereka.
Orangtua perlu merendahkan hati, bersyukur, dan tawakal menghadapi kondisi anak-anak, baik saat meraih kesuksesan maupun mengalami kegagalan.
Anak yang tidak sesuai harapan juga merupakan ujian. Orangtua bisa jadi merasa malu atau kecewa, tetapi Aa Gym mengingatkan bahwa surga tidak berkaitan dengan gelar pendidikan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, Minggu 10 Desember 2023, Kendalikan Keinginanmu!
Banyak anak yang tidak memiliki gelar tinggi namun berhasil mengalahkan sarjana. Oleh karena itu, orangtua perlu memahami bahwa peran mereka adalah merawat, membimbing, dan mendidik anak sesuai ajaran Rasulullah.
Dengan rendah hati, rasa syukur, dan tawakal, orangtua dapat menghadapi ujian hidup yang melibatkan anak-anak dengan bijaksana.
Kesuksesan anak bukanlah hanya tentang prestasi sekolah atau gelar akademis, melainkan bagaimana mereka tumbuh sebagai pribadi yang taat kepada Allah dan bermanfaat bagi masyarakat. ***
