Namun, sayang sekali, di balik semua kesuksesan itu, sampai kini mereka belum bisa meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an sebagai kitab suci yang mereka imani.
Ustadz Adi Hidayat tampak keheranan atas hal tersebut.
“Dengan usia dan fasilitas yang luar biasa, sampai detik ini masih belum punya waktu untuk sekedar membaca Al-Qur’an,” ujarnya.
Jika begitu adanya, Ustadz Adi Hidayat pun bertanya, bagaimana mereka dapat memiliki bekal untuk dibawa pulang ke akhirat.
“Bagaimana bekalnya untuk dibawa pulang?” ucapnya. ***