HaiBandung - Musim hujan yang saat ini melanda sebagian besar wilayah Indonesia bukan sekadar fenomena alam biasa, melainkan karunia dari Allah yang penuh hikmah.
Dikutip haibandung.com dari situs resmi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Senin 11 Desember 2023, Ustadz Shabirin mengingatkan kita untuk tidak mencela hujan, mengingat keberkahannya dalam kehidupan sehari-hari.
Petani, misalnya, sangat menantikan hujan sebagai anugerah Allah. Dengan air hujan yang cukup, sawah dan ladang mereka disirami tanpa harus bersusah payah secara manual.
Al-Quran menyebutkan hujan sebagai air yang memberi berkah, memunculkan pepohonan rindang, dan biji-bijian yang dapat dipanen (Qaf: 9).
Namun, hujan juga membawa risiko bencana. Umat Islam diajak untuk berdoa agar terhindar dari dampak negatifnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini, Senin 11 Desember 2023, Ingat, Diam Itu Emas!
Waktu Mustajab
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan, angin dan hujan adalah bagian dari pemberian Allah yang bisa membawa rahmat atau azab.
Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk tidak mencelanya, melainkan memohon kepada Allah untuk kebaikannya dan berlindung dari keburukannya.
Saat hujan turun, Rasulullah mencontohkan doa sederhana namun penuh makna: “Allahumma sayyiban nafi’an” (Ya Allah, turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kegembiraan). Ini menjadi momen yang tepat untuk berdoa, sebagaimana disarankan Ibnu Qudamah dalam Al Mughni.
Dalam pandangan Islam, ketika hujan membasahi bumi, adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan dengan Allah melalui doa. Momen ini diibaratkan sebagai tiga keadaan yang disebut Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa.
Sebagai umat Muslim, mari manfaatkan setiap tetes hujan sebagai kesempatan untuk bersyukur, berdoa, dan memahami bahwa di balik setiap peristiwa alam, terdapat hikmah dan kasih sayang Allah yang tidak terhingga. ***