Ramadan Mengajarkan Kaum Muslim untuk Mengendalikan Diri, Makin Dewasa Sikapi Perbedaan

22 Maret 2023, 19:55 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. /antaranews.com/

HaiBandung - Ramadan mengajarkan kaum muslim untuk hidup damai, rukun, bersatu, dan bersaudara serta mengendalikan diri.

Ramadan di antaranya mengajarkan untuk  mengendalikan diri terutama dari emosi, amarah, dan kebencian.

Untuk itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan.

Baca Juga: Ratusan Bal Pakaian Bekas Impor Disita dari Gudang di Gedebage Kota Bandung

"Puasa harus melahirkan gerakan sosial kebangsaan yang membuat kita, kaum muslim, sebagai kekuatan perekat bangsa, dan pembawa perdamaian yang mencegah konflik," kata Haedar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 22 Maret 2023.

Haedar mengatakan tidak ada tempat menyimpan amarah untuk setiap orang yang berpuasa.

Menurut dia, segala bentuk pertengkaran dan permusuhan harus dijauhi.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Pakistan dan Afghanistan 13 Orang Meninggal Dunia dan 90 Orang Luka

Sekalipun terdapat perbedaan paham, orang yang berpuasa pasti akan mengedepankan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan.

Ia lantas menyebut salah satu hal yang kerap memicu perdebatan adalah penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam.

Hal itu harusnya tidak boleh menjadi momen saling ejek dan harus dilalui dengan penuh toleransi.

Baca Juga: Alshad Ahmad Telah Bercerai dengan Nissa Asyifa, Ini Penjelasan Pengadilan Agama Bandung

"Puasa seharusnya menjadikan diri kita insan yang tasamuh, toleran, dan membawa pada ukhuwah. Dengan toleran, kita hidup saling menghormati. Maka, para ilmuwan, ulama, mubalig, dan semuanya, ketika menemui perbedaan, kita harusnya makin dewasa dan tasamuh," kata Haedar.

Setiap pribadi umat Islam yang berpuasa, kata dia, harus terus menyebarkan pesan-pesan kebaikan disertai perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral serta membiasakan akhlak mulia dalam keseharian.

"Puasa dijadikan sarana untuk menundukkan diri agar kita tidak menjadi orang-orang yang berlebihan karena puasa mengajarkan kita untuk belajar untuk tidak berlebihan. Sikap hidup mewah bertentangan dengan kebiasaan dan kebaikan puasa maupun ajaran agama secara keseluruhan," katanya.***

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Timnas Burundi di FIFA Match Day 2023, Sabtu 25 Maret 2023

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler