Sebagai hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin negara Teluk tersebut, 17 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan oleh militan Palestina.
Jumlah pembebasan yang ditetapkan sejauh ini merupakan yang terbesar sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu perbatasan militer Gaza pada 7 Oktober 2023 dan melancarkan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
Baca Juga: Ketua RT di Sekejati Ungkap Kekecewaan terhadap Kinerja PDAM Tirtawening
Israel mengatakan serangan itu menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan sekitar 240 lainnya disandera, di antaranya adalah orang lanjut usia dan anak-anak.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menurut pemerintah Hamas, serangan itu telah menewaskan 15 ribu orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak.***
Baca Juga: KPU: Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 Saling Sindir Menyindir karena Bersahabat