Tim Kemanusiaan Indonesia di Turki Beroperasi di Kota Antakya Provinsi Hatay, Siap Bangun Rumah Sakit Lapangan

- 12 Februari 2023, 22:12 WIB
Warga Turki yang terdampak gempa memeriksa reruntuhan bangunan
Warga Turki yang terdampak gempa memeriksa reruntuhan bangunan /Antara/

HaiBandung - Tim Kemanusiaan Indonesia untuk membantu penanganan pascagempa di Turki akan betugas di Kota Antkya, Provinsi Hatay.

Antakya berada di wilayah paling Tenggara Turki. Mengutip Google, jarak kota ini sekitar 1,094.0 km dari Istambul.

KBRI Ankara Turki menyebutkan, Antakya adalah kota tua yang bersejarah dengan penduduk paling padat di wilayah Tenggara Turki.

"Kota yang memiliki penduduk sekitar 1,6 juta sebelum gempa ini mengalami kerusakan paling parah. Karena kepadatan penduduknya, diyakini bahwa korban meninggal dan luka berat paling banyak di kota dagang dan kota Pelabuhan ini," jelas pihak Kemeyerian Luara Ngeri RI dikutip dari kemlu.go.id.

Baca Juga: KBRI Ankara Turki Masih Melacak 2 WNI Pekerja Spa Terapist yang Berstatus Belum Bisa Dihubungi

Penugasan di Kota Antakya untuk Tim Misi Kemanusiaan Indonesia merupakan hasil koordinasi antara KBRI Ankara dengan dengan Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD).

“Ini sebuah kepercayaan. Atas arahan Menlu RI di hari pertama gempa, Tim KBRI sudah berada di 4 daerah paling terdampak di hari kedua gempa, sebelum ada satupun perwakilan asing yang ke daerah-daerah tersebut. Selain mengevakuasi WNI, kami juga membuat penilaian di lapangan untuk mengidentifikasi daerah yang paling terdampak dan akan menjadi target misi kemanusiaan Indonesia", terang Dubes Lalu M. Iqbal.

Baca Juga: KBRI Ankara Jelaskan Sebaran WNI di Turki dan Peta Daerah yang Terdampak Gempa

Ia menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi BNPB dengan Kemlu dan KBRI Ankara, pada tahap awal Tim Kemanusiaan RI akan mendirikan 10 tenda komando yang akan digunakan oleh AFAD dan Tim Indonesia di Antakya. Kemudian serta 25 tenda keluarga dan secara bersamaan, Tim juga akan membangun rumah sakit lapangan.

Tim kemanusiaan direncanakan akan tiba di Turki dalam 4 gelombang. Gelombang pertama tiba 2 pesawat militer B737-500 dan Hercules C-130 pada tanggal 12 Februari 2023. Gelombang pertama ini berkekuatan 47 orang Tim Medium Urban SAR dari INASAR (BASARNAS) serta peralatan pendukungnya.

Baca Juga: Begini Kondisi 104 WNI yang Terdampak Gempa Turki, Evakuasi Sedang Dilakukan

Gelombang kedua akan tiba 1 pesawat Airbus A330-300 pada tanggal 14 Februari 2023, yang akan membawa sekitar 110 personil medis kedaruratan (Emergency Medical Team) dan 35 ton bantuan kemanusiaan sesuai permintaan pihak Turki.

Selain itu gelombang kedua ini membawa peralatan rumah sakit lapangan, 200 genset, tenda pengungsi, selimut, obat-obatan dan beberapa keperluan kedaruratan lainnya. Sementara gelombang keempat akan tiba 1 pesawat Airbus A330-300 yang akan membawa sekitar 40 ton bantuan kemanusiaan tahap akhir.

Korban meninggal bisa capai 56.000

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah sudah tembus 28 ribu orang per Sabtu 11 Februari 2023.

Namun Ketua Penanggulangan Bencana PBB, Martin Griffith, memperkirakan korban tewas Turki dan Suriah bisa mencapai angka 56.000 orang atau dua kali lipat dari yang sudah terdata.

Griffith mengatakan, perkiraan tersebut didaasarkan atas kehancuran parah sejumlah area terdampak gempa di Turki serta Suriah yang disebut seluas negara Prancis.***

Editor: Lana Filana

Sumber: Berbagai Sumber KBRI Ankara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah