HaiBandung - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dikabarkan akan diperpanjang selama dua hari.
Hingga kini, gencatan senjata tahap awal selama empat hari antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah memasuki 24 jam terakhir.
"Negara Qatar mengumumkan sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di X sebelumnya Twitter, seperti dilansir AFP, Senin 27 November 2023.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini, Selasa 28 November 2023: Anda Penting Memperhatikan Kehidupan Pribadi
Selama jeda kemanusiaan dan beberapa minggu sebelumnya, Qatar dengan dukungan Amerika Serikat dan Mesir telah terlibat dalam negosiasi intensif untuk membangun dan memperpanjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Selama gencatan senjata awal, total 50 sandera sipil terdiri dari perempuan dan anak-anak diperkirakan akan dibebaskan oleh Hamas.
Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 28 November 2023
Selama tiga hari pertama, 39 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dengan imbalan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua belah pihak.
Sebagai hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin negara Teluk tersebut, 17 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan oleh militan Palestina.
Jumlah pembebasan yang ditetapkan sejauh ini merupakan yang terbesar sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu perbatasan militer Gaza pada 7 Oktober 2023 dan melancarkan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
Baca Juga: Ketua RT di Sekejati Ungkap Kekecewaan terhadap Kinerja PDAM Tirtawening
Israel mengatakan serangan itu menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan sekitar 240 lainnya disandera, di antaranya adalah orang lanjut usia dan anak-anak.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menurut pemerintah Hamas, serangan itu telah menewaskan 15 ribu orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak.***
Baca Juga: KPU: Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 Saling Sindir Menyindir karena Bersahabat