Tragedi di Balik Pemilu 2024: 35 Orang Meninggal, 3.909 Orang Sakit

HaiBandung - Proses penghitungan suara Pemilu 2024 di Indonesia tidak hanya meninggalkan jejak demokrasi, tetapi juga tragedi yang menyayat hati. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan sebanyak 35 orang telah kehilangan nyawa mereka setelah menjalankan tugas pada proses pemilihan tersebut.

Dari jumlah yang tragis tersebut, 23 di antaranya adalah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), yang telah berjuang keras untuk memastikan kelancaran proses demokrasi.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan rincian data tersebut dalam keterangannya pada Jumat 16 Februari 2024. Menurutnya, dari total korban meninggal, 3 di antaranya adalah anggota panitia pemungutan suara (PPS), sedangkan 9 lainnya adalah petugas perlindungan masyarakat (linmas).

Baca Juga: Pengamat Nilai Ridwan Kamil Punya Magnet Kuat bagi Partai Golkar di Pemilu 2024

"Data kematian terbaru yang diperbarui pada pukul 18.00 WIB menunjukkan bahwa 3 orang adalah PPS, dan 9 orang adalah linmas," ujarnya dikutip haibandung.com dari PMJ News, Sabtu 17 Februari 2024.

Tantangan Besar

Tak hanya itu, tragedi tersebut juga menyeret ribuan orang lainnya ke dalam penderitaan. Sebanyak 3.909 orang dilaporkan jatuh sakit setelah melaksanakan tugas penghitungan suara. Mereka terdiri dari berbagai kalangan, termasuk 119 anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK), 596 anggota PPS, 2.878 anggota KPPS, dan 316 petugas linmas.

"Sakit telah menimpa 3.909 orang. Rincian angkanya adalah 119 orang dari PPK, 596 dari PPS, 2.878 dari KPPS, dan 316 dari linmas," kata Hasyim.

Tragedi ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi para penyelenggara pemilu dan petugas pemungutan suara dalam menjalankan tugas mereka. Meskipun mereka telah berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan kelancaran proses demokrasi, namun risiko dan tekanan yang mereka hadapi ternyata sangat besar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini, Sabtu 17 Februari 2024: Fokus pada Pengembangan Diri