Pemilu 2024, Pilih Pemimpin Nasional dengan 6 Ciri Ini, Kata Ketum PBNU

- 12 Agustus 2023, 20:01 WIB
Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 Prof. KH. Said Aqil Siroj memberikan pidato kebudayaan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat 11 Agustus 2023.
Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 Prof. KH. Said Aqil Siroj memberikan pidato kebudayaan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat 11 Agustus 2023. /

HaiBandung – Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan memasuki Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk menentukan pemimpin nasional.

Seluruh rakyat Indonesia tentu berharap Pemilu 2024 melahirkan pemimpin nasional yang ideal. Namun, sejauh ini masih banyak rakyat yang kebingungan untuk memilihnya.

Padahal, sering kali terdengar para tokoh masyarakat mengatakan agar kita, sebagai warga negara Indonesia, menjadi pemilih yang cerdas untuk menentukan pemimpin nasional pada Pemilu 2024.

Karena itu, menjelang Pemilu 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) periode 2010-2021, Prof. K. H. Said Aqil Siroj mengungkapkan beberapa syarat pemimpin nasional menurut ilmu fiqih.

Baca Juga: Warga SIB Kabupaten Bandung Tetap Semangat Rayakan HUT Kemerdekaan RI

"Kita harus cerdas, agar mampu melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki kualifikasi unggul sesuai dengan syuruthul imam (syarat-syarat pemimpin) menurut fiqih," katanya saat memberikan pidato kebudayaan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat malam, 11 Agustus 2023.

Katanya, ada enam syarat yang bisa dijadikan sebagai ciri seorang pemimpin bangsa, antara lain:

  1. Aliman, berilmu dan berpengetahuan luas serta mendalam.
  2. Adilan, bersikap adil. 
  3. Zahidan, sederhana tidak rakus serta memihak kepentingan masyarakat luas.
  4. Sujaan, pemberani menghadapi resiko dan berstrategi dalam berdiplomasi.
  5. Salima jism, sehat lahir batin.
  6. Roufur rohim, peduli dan belas kasih pada masyarakat.

Kiai Said juga mengingatkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan bangsa, harus siap melakukan mitigasi sosial menghadapi kemungkinan terjadinya turbulensi politik.

Baca Juga: Persib Bandung Melawan Barito Putera tanpa Marc Klok dan Ciro Alves

"Momentum politik di depan mata, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini menghadapi kemungkinan rekayasa dan skenario global," ucapnya.

 Agar Indonesia tetap bersatu, berdaulat, dan utuh selamanya, katanya, mitigasi dilakukan seiring berkembangnya radikalisme dan intoleransi, serta berbagai penyesatan informasi dan adu domba antar pihak.

Dia berharap penyelenggaraan Pemilu harus dikawal secara damai, demokratis, transparan, jujur, adil dan tanpa kekerasan.

Ia mengimbau agar warga bangsa segera melakukan konsolidasi nasional dan membangun kembali konsensus bersama.

Baca Juga: Sabar dan Sholat Itu Solusi, Ustadz Adi Hidayat: Bisa Nangis kalau Kita Paham

Hal tersebut dimaksudkan untuk merajut kesatuan dan persatuan bangsa, mengkonstruksi strategi kebudayaan secara comperhenship, sehingga bangsa Indonesia tidak kehilangan nilai dan jati dirinya. ***

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah