PAN tidak Memaksa Mengajukan Erick Thohir untuk Cawapres Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan: Bisa Bubar

31 Agustus 2023, 07:40 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai HUT Ke-25 PAN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam. /

 

HaiBandung - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan politik tidak boleh memaksa untuk menentukan cawapres untuk Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Bagi Zulkifli Hasan, politik harus mengedepankan kompromi, tidak boleh memaksa, termasuk dalam menentukan cawapres dari Prabowo Subianto.

"Ya, kan politik tidak boleh memaksa, (harus) kompromi," ujar Zulkifli Hasan, usai HUT Ke-25 PAN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa 29 Agustus 2023 malam.

Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi ANTV Hari Ini, 30 Agustus 2023: Rishi dan Lakshmi Cerai?

Selain itu, kata Zulkifli Hasan, diperlukan musyawarah untuk mengambil jalan tengah dalam menentukan bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Kami kemarin kan setahun tidak ada hasil, dua hari kan bisa ada hasil. Jadi ada momentum, ada saat yang tepat, kompromi ya, ketemu," katanya.

Zulkifli Hasan sebelumnya mengungkapkan caranya memperjuangkan kursi bakal cawapres untuk Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi ANTV Hari Ini, 30 Agustus 2023: Malishka Melaporkan Lakshmi kepada Polisi

Namun, dalam politik, hal yang diinginkan tidak boleh terlalu diumbar pada publik.

“Jadi kalau kemarin saya bilang cawapres satu-satunya Pak Erick, bisa bubar. Kan bubar dong, orang pulang. Tidak boleh begitu," katanya.

Ia menjelaskan bagaimana publik menyukai narasi yang disebarkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2013 hingga 2014.

Baca Juga: Manfaat Seledri bagi Kesehatan: Kekuatan Alam untuk Tubuh Anda

Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selalu mengatakan tidak memikirkan untuk maju sebagai bakal calon presiden.

Padahal, akhirnya Jokowi maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla yang menjadi cawapres-nya.

Tidak hanya itu, Menteri Perdagangan itu menuturkan dalam politik, tidak bisa menunjukkan keinginan yang terlalu menggebu-gebu.

Baca Juga: Kesulitan juga akan Kita Tinggalkan, Kata Ustadz Adi Hidayat

"Jadi, kalau kelihatan sekali mengejar, nanti tidak jadi," katanya.

Untuk diketahui, PAN saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres2024.

PAN resmi mendukung Prabowo saat acara deklarasi bersama Golkar di Jakarta pada 13 Agustus 2023.

Baca Juga: Fuji Utami Selalu Punya Cerita Seru, Panen Cuan di Shopee Live dengan Menjual Lebih dari 3.000 Produk

Dengan demikian, saat ini Prabowo Subianto menerima dukungan dari Partai Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar.

Sementara itu, untuk usulan pendamping Prabowo Subianto, PAN konsisten menyodorkan nama Erick Thohir sebagai bakal cawapres.

Walaupun demikian, sejauh ini Prabowo Subianto belum mengumumkan bakal cawapres.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Engkau Hanya Setumpuk Daging Busuk

Begitu pun dengan bakal capres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Pendaftaran bakal capres dan wapres dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Baca Juga: Jangan Stres, Terimalah Takdir, Aa Gym: Rencana Allah yang Terbaik

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.

Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.***

Editor: Dudih Yudiswara

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler