HaiBandung – Sebuah studi terbaru dari Columbia University, yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science, mengungkapkan bahwa penggunaan berulang botol kemasan plastik berisiko memaparkan zat berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Berdasarkan informasi yang diterima haibandung.com dari PMJ News, setidaknya ada tiga alasan tentang mengapa kita tidak boleh menggunakan secara berulang botol kemasan plastik.
1. Bahaya Polyethylene Terephthalate (PET)
Penelitian ini menjelaskan bahwa botol kemasan plastik umumnya terbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET), yang ditujukan untuk sekali pakai. Simbol PET sering ditemukan pada plastik kemasan dan botol air minuman kemasan. Meski tampaknya aman, PET sebenarnya dirancang untuk penggunaan tunggal, dan penggunaan berulang dapat meningkatkan risiko kesehatan.
“Ketika botol sekali pakai digunakan berulang kali, jumlah bahan kimia dan racun yang merembes keluar dari plastik ke dalam air akan semakin banyak,” kata para peneliti. Salah satu zat berbahaya yang dapat terakumulasi adalah di-ethylhexyl phthalate (DEHP), yang memiliki potensi menyebabkan masalah kesehatan parah, termasuk gangguan hormon dan masalah kesuburan.
Baca Juga: Daftar Besaran Dana PIP 2024 Per Kecamatan di Kabupaten Bandung, Paseh Terbesar, Lebih Rp 6,4 Miliar
2. Paparan Bisphenol A (BPA) dan Risiko Hormonal
Selain DEHP, botol plastik kemasan juga sering mengandung Bisphenol A (BPA). BPA dikenal dapat mengganggu keseimbangan hormon dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan kesuburan dan penyakit kronis lainnya. Paparan berulang terhadap BPA melalui penggunaan kembali botol plastik menambah kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
3. Ancaman Mikroplastik dan Nanoplastik