Manfaat Berpelukan dan Sentuhan Bagi Kesehatan Mental dan Fisik

- 25 Mei 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi - Berpelukan menghasilkan hormon kebahagiaan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Ilustrasi - Berpelukan menghasilkan hormon kebahagiaan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. /pixabay.com/

HaiBandung - Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa berpelukan dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan mengurangi perasaan kesepian. Hal ini terjadi karena saat berpelukan, tubuh melepaskan hormon oksitosin, dopamin, dan serotonin yang dikenal dapat meningkatkan suasana hati. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Ruhr University Bochum di Jerman dan Netherlands Institute for Neuroscience, dan dipublikasikan di laman Science Alert pada Kamis, 23 April 2024.

Saat seseorang berpelukan, tubuh merespons dengan melepaskan beberapa hormon penting. Oksitosin, sering disebut sebagai "hormon cinta", membantu meningkatkan perasaan keintiman dan kepercayaan. Dopamin, yang dikenal sebagai "hormon kesenangan", memainkan peran dalam sistem penghargaan otak, memberikan rasa puas dan bahagia. Sementara itu, serotonin membantu mengatur suasana hati dan memberikan rasa tenang. Kombinasi ketiga hormon ini membuat pelukan menjadi intervensi alami untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sentuhan memiliki peran signifikan dalam meredakan rasa sakit, depresi, dan kecemasan. Studi yang melibatkan 12.966 peserta ini mengungkapkan bahwa efek positif sentuhan tidak terbatas pada satu kelompok usia saja, tetapi juga diamati pada anak-anak dan orang dewasa. Menurut ahli saraf dari Ruhr University Bochum, Julian Packheiser, meskipun sentuhan diakui penting, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan cara penggunaannya.

Menariknya, jenis sentuhan (dari pelukan hingga pijatan) tampaknya tidak terlalu penting dalam memberikan efek positif. Namun, sentuhan di kepala atau wajah ditemukan paling efektif. Penelitian juga menunjukkan bahwa sentuhan yang lebih singkat namun sering mendapatkan reaksi lebih positif dibandingkan sentuhan yang lebih lama namun jarang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian Tanggal 25 Mei 2024

Penelitian ini juga menyoroti perbedaan antara sentuhan manusia dan benda mati. Sentuhan dari benda mati seperti selimut berbobot, bantal, atau robot memang dapat membantu dalam kesehatan fisik, tetapi kurang efektif untuk kesehatan mental. Sebaliknya, sentuhan dari manusia dan hewan memberikan manfaat baik secara fisik maupun mental.

Manfaat bagi Bayi dan Orang Dewasa

Manfaat sentuhan bagi bayi baru lahir sangat signifikan, terutama jika sentuhan tersebut berasal dari orang tua. Seiring bertambahnya usia, pengaruh positif dari sentuhan tetap ada, meskipun sumber sentuhan menjadi kurang penting, apakah dari orang yang dikenal baik atau tidak.

Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa sentuhan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Faktor-faktor penting seperti jenis sentuhan, durasi, dan frekuensi memainkan peran dalam efektivitasnya. Ahli saraf Christian Keysers dari Netherlands Institute for Neuroscience menekankan bahwa temuan ini memberikan pemahaman baru yang penting tentang bagaimana sentuhan dapat digunakan sebagai intervensi kesehatan yang efektif. Sentuhan, baik dari manusia maupun hewan, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan. *** 

Editor: Rakhmat Margajaya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah