Suhu Udara Minimun di Bandung Dirasakan Lebih Dingin, Ini yang Menjadi Penyebabnya

- 19 Juli 2023, 21:47 WIB
Ilustrasi udara dingin.
Ilustrasi udara dingin. /antaranews.com/

"Suhu udara dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," kata Rahayu, Rabu 19 Juli 2023.

Rahayu mengatakan, pada malam hari  bumi melepaskan energi. Namun, tidak ada awan, sehingga pada malam hari  hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas.

Baca Juga: Dispora Kota Bandung Gelar Pelatihan Dasar Fotografi Cempor

Akibat kondisi tersebut permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal.

"Ini yang menyebabkan suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hari hingga dini hari," kata Rahayu.

Kondisi ini diperparah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia.

Baca Juga: Mata Air Cikendi Diresmikan, Kota Bandung Punya Ruang Publik Baru

Menurut Rahayu, pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia menyebabkan kemarau di Indonesia. Angin tersebut membawa suhu dingin di Australia ke Indonesia.

"Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Namun, awal September akan berangsur menghangat kembali," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Dudih Yudiswara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah