Pada hari-hari biasa, Iyan hanya bekerja sendirian. Setiap hari tempat cuci motornya buka dari pagi sampai sore.
Jadi, kalau sudah sore, Iyan menutup tempat cuci motornya. Namun, kalau sudah mencapai target pendapatan, Iya tak sungkan untuk segera menutup tempat usahanya itu.
"Saya mah kalau sudah dapat Rp100 ribu-Rp150 ribu, ya tutup saja," ucap Iyan yang telah menggeluti usaha cuci sepeda motor selama lima tahun.
Iyan memasang tarif Rp12.000 per unit sepeda motor. Jadi, dengan hanya melayani sepuluh konsumen per hari pun Iyan sudah mengantonngi cuan lebih dari upah minimum regional (UMR).
"Alhamdulillah," kata ayah tiga anak itu mengucap syukur kepada Allah.
Baca Juga: Segitiga Bermuda Sedot Pesawat dan Kapal Laut yang Melintas, Begini Kejadiannya
Sebelum membuka usaha cuci sepeda motor, Iyan membuka toko kelontongan di rumahnya sendiri. Iyan mengaku merasa terkungkung dengan toko kelontongan itu.
Karena itu, ia mencari peluang usaha lain sampai akhirnya menemukan "cuci motor" sebagai pilihannya.
Dengan usaha cuci motor ini Iyan merasa memiliki kebebasan. Apalagi kegiatan mencuci sepeda motor merupakan salah satu hobinya.