Penjual Kelapa Muda Ini Enggan Hadapi Tahun Baru Imlek, Begini Alasannya

- 20 Januari 2023, 11:53 WIB
Putra Dayat mengaku sepi pembeli dalam penjualan air kelapa muda pada musim hujan.
Putra Dayat mengaku sepi pembeli dalam penjualan air kelapa muda pada musim hujan. /Rakhmat Margajaya/Hai Bandung/

HAI BANDUNG - Selama ini suasana Tahun Baru Imlek selalui diwarnai dengan hujan. Akibatnya, Tahun Baru Imlek identik dengan musim hujan.

Konon, hujan pada suasana Tahun Baru Imlek menandakan keberuntungan bagi umat yang merayakannya.

"Hujan itu berkah. Maka, hujan turun pada Tahun Baru Imlek itu keberuntungan, " kata warga Kota Bandung keturunan Tionghoa, Hartanto kepada Hai Bandung, Jumat 20 Januari 2023.

Baca Juga: 6 Zodiak yang akan Mendapatkan Keberuntungan Spektakuler di Penghujung Januari 2023, Kamukah Salah Satunya?

Dengan pandangan itu, umat yang merayakannya akan bersukacita jika hujan turun pada Tahun Baru Imlek.

Meski demikian, ada pula orang-orang yang malah gusar menghadapi Tahun Baru Imlek yang identik dengan musim hujan itu.

Salah satu dari mereka adalah Putra Dayat, penjual air kelapa muda di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: ‪Jadwal Sholat Kota Bandung Hari Ini Sabtu 21 Januari 2023, Inilah Waktu Selengkapnya‬

Ayah dua anak itu mengeluh. Pasalnya, pada musim hujan, omset penjualan anjlok karena kurang pembeli.

"Matak jangar kana sirah, " katanya kepada Hai Bandung, dalam bahasa Sunda. Artinya, bikin pusing kepala.

Karena jarang pembeli, stock kelapanya menumpuk dan membusuk.
"Itu stock bulan lalu (Desember 2022), " ucapnya.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Cocok dan Serasi dengan Gemini yang Lahir Penuh Pesona

Waktu itu, Putra Dayat menyiapkan seratus butir kelapa muda yang didatangkan dari Cidaun, Cianjur Selatan.

Dia berpikir, kelapa tersebut akan segera habis. Ternyata, karena hujan dan hujan lagi, penjualannya sepi.

Akibatnya, warung kelapa mudanya sering tutup. Dia tak berani menjual kelapa yang sudah buruk. Untuk kembali menyediakan stock baru pun takut tak laku.

Baca Juga: Waspadalah, Hujan Turun pada Tahun Baru Imlek 2023, Ini Kata BMKG

"Kantenan Imlék hujan waé, " ucapnya. Musim hujan pada Tahun Baru Imlek membuatnya ketar-ketir.

Sebagai pedagang kecil, modal yang harus dikeluarkan untuk membeli stock seratus butir kelapa muda itu cukup besar. Sedangkan keuntungannya rata-rata hanya 20 persen.

Dia menjual kelapa muda Rp8000 per butir. Di wilayahnya, harga kelapa yang dijuanya terbilang paling tinggi, karena pedagang lain ada yang menjual kelapa muda Rp5000 per butir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Jumat‪, 20 Januari 2023‬: Anda Pisahkan Kehidupan Pribadi dari Profesional

"Tapi kelapa yang saya jual besar-besar, " ujarnya menjelaskan.

Baginya, musim paling menguntungkan dalam penjualan air kelapa muda adalah musim panas alias musim kemarau.

Meski begitu, dia mengaku belum punya ide usaha alternatif untuk mengisi musim hujan seperti pada Tahun Baru Imlek ini. ***

Editor: Rakhmat Margajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah