Suhu Udara Minimun di Bandung Dirasakan Lebih Dingin, Ini yang Menjadi Penyebabnya

19 Juli 2023, 21:47 WIB
Ilustrasi udara dingin. /antaranews.com/

HaiBandung - Suhu udara minimum di Bandung memasuki puncak musim kemarau mengalami perubahan yang signifikan.

Suhu udara minimum normal di Bandung pada bulan Juli 2023 adalah 18,2 derajat celsius.

Sementara dalam beberapa hari terakhir suhu udara minimun di Bandung mencapai 17 derajat celsius.

Baca Juga: Terbesar dan Tertua di Indonesia, Ketua Umum Paguyuban Pasundan: Berasal dari Kota Bandung

Menurut BMKG suhu di Bandung terendah mencapai 17 derajat celsius pada tanggal 18 Juli 2023.

Kemudian pada tanggal 16 Juli 2023 suhu di Bandung mencapai 20 derajat celsius.

Sementara itu, di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), suhu terendah sempat mencapai 15,4 derajat celsius.

Baca Juga: Ini Strategi 4K untuk Kendalikan Inflasi di Kota Bandung

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, suhu udara minimum pada Agustus 2023 mencapai 17,5 derajat celsius

"Suhu udara dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," kata Rahayu, Rabu 19 Juli 2023.

Rahayu mengatakan, pada malam hari  bumi melepaskan energi. Namun, tidak ada awan, sehingga pada malam hari  hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas.

Baca Juga: Dispora Kota Bandung Gelar Pelatihan Dasar Fotografi Cempor

Akibat kondisi tersebut permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal.

"Ini yang menyebabkan suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hari hingga dini hari," kata Rahayu.

Kondisi ini diperparah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia.

Baca Juga: Mata Air Cikendi Diresmikan, Kota Bandung Punya Ruang Publik Baru

Menurut Rahayu, pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia menyebabkan kemarau di Indonesia. Angin tersebut membawa suhu dingin di Australia ke Indonesia.

"Fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Namun, awal September akan berangsur menghangat kembali," ujarnya.***

Editor: Dudih Yudiswara

Tags

Terkini

Terpopuler